Mobil yang mengedapankan harga murah hemat bahan bakar ini pun semakin terancam umurnya seiring dengan penerapan kendaraan listrik. Meski demikian, Toyota sebagai salah satu pemainnya di Indonesia tak berniat untuk menutup segmen ini.
"LCGC memang lagi drop, di data Gaikindo sejak tahun lalu pasar LCGC turun. Kontribusi 200 ribu itu baru turun 5 persen kalau tinggalkan market tersebut sangat tidak bijaksana," ujar Executive General Manager PT TAM, Fransiscus Soerjopranoto saat ditemui di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019, ICE BSD, Sabtu (27/7/2019) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait lawan LCGC kini adalah elektrifikasi, pria yang disapa Suryo ini menjelaskan keduanya menyasar segmen yang berbeda. Menurutnya LCGC lebih kepada kendaraan murah dengan efisiensi sedangkan kendaraan listrik berbicara mengenai emisi.
"LCGC ini kan payung hukumnya ke arah efisiensi. Jadi dia bukan berdasarkan CO tapi efisiensi. Ada dua skema nanti based on efisiensi dan CO tinggal kita tunggu pemerintah aja aturannya seperti apa," papar Suryo.
LCGC pun lebih menyasar para konsumen sepeda motor yang ingin beralih ke roda empat. Nasib LCGC baru akan terancam jika berdasarkan aturan kendaraan listrik yang akan dikeluarkan membuat harga mobil listrik jadi lebih murah.
"Itu memang segmen yang kita perlukan untuk konsumen yang punya motor mengendarai mobil. Tapi kalau hybrid dapat insentif harganya lebih murah daripada LCGC ceritanya berbeda jadi kita tunggu," jelas Suryo.
(rip/rgr)












































Komentar Terbanyak
Isi Garasi Anggota DPR yang Bilang 'Sok Paling Aceh' dan 'Cuma Nyumbang Rp 10 M'
Malaysia Tolak Tawaran Bank Dunia, Harga Bensin RON 95 Tetap Rp 8.000!
Mobil Nasional Bikinan RI Bakal Dijual di Bawah Rp 300 Juta