Namun, isu recall ini kerap disangkutpautkan dengan kualitas kendaraan. Karena recall, sebuah produk otomotif sering dituduh sebagai produk gagal. Padahal, recall kendaraan merupakan tanggung jawab pabrikan agar konsumen tetap merasa aman dan nyaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini karena ada beberapa kesalahan yang human error, karena produksi mesin segala macam. Itu bisa terjadi. Ada juga pengaruh lingkungan. Kalau kesalahan terjadi dan kita (pabrikan) tahu, ya kita tidak ingin membebankan konsumen," kata Jonfis di Bandung belum lama ini.
Jangan sampai pihak pabrikan kendaraan diam saja saat tahu ada kesalahan produksi. Kalau sudah begitu, konsumen yang akan dirugikan.
Baca juga: Recall Nggak Bikin Pasaran Toyota Rush Turun |
"Karena kalau recall ini sembunyi-sembunyi terus, yang ada konsumen ini di-charge (diminta membayar perbaikan komponen yang rusak karena kesalahan pabrikan). Konsumen nggak tahu, mobilnya rusak ada yang konsumen ngotot ini bukan rusak karena saya, akhirnya nggak diminta bayar. Tapi kalau konsumen yang nggak tahu malah bayar lagi, itu nggak benar. Bagi kami recall adalah tanggung jawab. Karena kewajiban kami tidak selesai cuma sampai konsumen terima barangnya," sebut Jonfis.
Yang terbaru, Honda me-recall CR-V untuk perbaikan shift knob. Recall dilakukan untuk perbaikan komponen Shift Knob Button.
Total ada penggantian komponen Shift Knob Button pada 12.911 unit Honda CR-V untuk model tahun 2017-2018. Recall merupakan tindakan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kerusakan pada komponen Shift Knob Button yang menyebabkan tuas transmisi tidak bisa berpindah dari posisi P ke posisi lainnya.
(rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Motor Boleh Wara-wiri di Jalan Tol Malaysia, Gratis