Apalagi kalau bicara transmisi otomatis alias matik yang membutuhkan perhatian ekstra. Kebiasaan buruk dalam berkendara pun bisa membuat transmisi matik cepat rusak.
Memang kebiasaan buruk seperti apa sih yang membuat transmisi matik pada mobil cepat rusak?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika detikers berada dalam mobil menyala dan tak berjalan sebaiknya posisi transmisi berada pada 'Park' atau 'P'. Jika transmisi didiamkan dalam posisi 'D' untuk waktu yang lama dapat menyebabkan overhating.
Jangan lupa aktifkan rem tangan ketika mobil diparkir. Lupa untuk mengaktifkan rem tangan saat mobil diparkir rupanya bisa membuat komponen dalam rem tangan rusak.
Baca juga: Saat Harus Parkir Paralel dengan Mobil Matik |
Tak perlu mengganti gigi ke 'Netral' alias 'N' ketika melintasi jalan menurun. Maksud hati bisa menghemat BBM saat jalanan menurun, akibatnya malah berbahaya. Kebiasaan seperti ini jika dilakukan terus menerus bisa membuat transmisi cepat rusak dan biaya reparasinya mahal. Selain itu, pengemudi juga bisa kehilangan kontrol ketika jalan sedang menurun.
Hindari memindahkan transmisi ke posisi 'P' sebelum mobil benar-benar berhenti. Jika terus dilakukan, bisa mengakibatkan locking pin pada transmisi cepat rusak. Perlu diingat 'P' pada transmisi berarti menghindari mobil berjalan sendiri, bukan menghentikan mobil secara tiba-tiba.
Hati-hati ketika Anda membawa minum di dalam mobil. Perhatikan posisinya, sebaiknya hindari untuk meletakkan minuman dekat tuas transmisi. Bahkan sedikit air pun yang masuk ke dalamnya, membuat Anda harus mengganti transmisi secara keseluruhan.
Jangan kosongkan tangki bensin. Setidaknya masih tersisa 1/4 dari tangki yang terisi penuh. Jarum yang menunjukkan jumlah bensin tidak sepenuhnya akurat. Dengan tetap menjaganya terisi 1/4 bisa menghindari mogok di jalan.
Membiarkan tangki kosong bisa membahayakan karena bensin tetap melumasi semua komponen yang ada di dalam mesin, apalagi untuk mobil bertransmisi matik.
Memindahkan tuas transmisi sebaiknya Anda sudah memastikan mobil dalam posisi berhenti. Kebiasaan seperti itu dapat memberikan tekanan lebih pada transmisi. Apabila sering dilakukan berakibat transmisi cepat rusak. (dry/ddn)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP