Sulit memang untuk merentet histori panjang tentang mesin mobil yang pernah dibuat. Namun paling tidak ada beberapa yang ikonik dan mungkin tak kehilangan pecintanya.
Bahkan, tak sedikit pula yang bermimpi supaya mesin-mesin itu diproduksi ulang dan dimasukkan di model mobil saat ini. Berikut daftar mesin mobil terbaik yang pernah dibuat.
Menggunakan desain piston berlawanan dari mesin boxer, Porsche mengambil konsep engine VW Beetle dan memasukkannya ke dalam tubuh sebuah mobil sport. Awalnya, tenaga yang bisa dihasilkan mesin tersebut hanya 130 hp. Namun berkat bantuan turbocharger dan transmisi berpendingin cairan, tenaga maksimum yang bisa dirilis oleh mesin tersebut lebih dari 400 hp.
Mesin perkasa ini dimasukkan pada model Porsche 911 di tahun 1997 dan hingga saat ini, mobil ikonik itu terus berkibar namanya.
Pada masa kejayaannya dahulu, Ford sempat memiliki mesin mobil yang terus bertahan hingga 20 tahun lamanya. Ia adalah Ford Flathead V8.
Memang saat itu Ford bukanlah pecipta mesin V8 flathead pertama. Tetapi mesin V8 yang membawa tenaga 8 silinder ke massa dengan terjangkau hanya mampu dilakukan produsen asal Amerika Serikat ini.
Nama flathead sendiri berasal dari katup yang berada di blok sehingga kepala, secara efektif, tertutup secara rata. Sehingga dapat meredam kompleksitas dari sebuah mesin.
Tak sampai disitu, Ford juga beberapa tahun belakangan membuat gebrakan yang cukup ekstrem yakni memasukkan mesin V6 turbocharge pada sebuah truk. Ya, mesin itu bisa ditemukan di model Raptor.
Mesin mobil sport itu awalnya diragukan untuk optimal bila dibenamkan pada sebuah mobil besar sekelas Ford Raptor. Namun setelah disetel, hasilnya sangat memuaskan.
Bahkan mesin Ecoboost 3 silinder telah mendapatkan beberapa penghargaan di Eropa akibat kemenarikannya itu.
Pada awal abad ke-20, sempat hadir sebuah mobil sultan yakni Duesenberg. Bagaimana tidak, saat Amerika memasuki masa depresiasi pasar, perusahaan malah menghadirkan mobil yang benar-benar bagus namun harganya sangat diluar jangkauan.
Akibatnya, hanya orang tertentu saja yang bisa memboyong mobil tersebut. Hal itu membuat berbagai model kendaraan besutan Duesenberg menjadi menarik.
Walaupun perusahaan gulung tikar pada tahun 1937, Duesenberg sempat memperkenalkan mesin 6,9 liter yang bisa merilis tenaga sampai 265 hp. Bila ditambahkan supercharger, mesin itu bisa mencapai kekuatan maksimum 320 hp.
Maka bisa dikatakan, pada masanya Duesenberg Straight-8 adalah mesin yang paling gila.
Pada tahun 1955, Chevrolet membuat besutan tentang mesin Ford V8 sehingga Small Block V8 tercatat dalam sejarah sebagai salah satu mesin V8 paling tahan lama dan efisien. Mesin itu pun cocok untuk dibenamkan ke semua model kendaraan.
Dimulai dengan 160 tenaga kuda dalam bentuk 4,3 liter, kemudian tumbuh hingga mencapai Corvette 1996 dalam bentuk 6,5 liter yang menghasilkan 330 tenaga kuda. Pada tahun 2011, GM sudah memproduksi mesin blok kecil itu yang ke-100 juta.
Debut mesin Rover V8 dimulai dengan Buick 215 yang kecil, ringan, dan cukup kuat. Namun ada beberapa masalah pada pendingin dan penyegelan oli serta radiator yang tersumbat dari penggunaan pendingin yang tidak kompatibel dengan alumunium.
Sehingga Rover memperkerjakan seorang insiyur senior yang akan pensiun dari Buick, Joe Tusley guna membantu menyelesaikan masalah mesin Rover V8 itu. Dilakukan pada tahun 1967 hingga 2006, Rover V8 sukses mendukung kendaraan ikonik Inggris seperti Range Rover, MBG GT, Rover SD1, beberapa model TVR, Land Rover Defender, dan model Discovery.
Selain modelnya, VW Beetle sangat ikonik dengan mesin yang berbeda dari mobil lain. Mesin yang terus eksis hingga memasuki masa produksinya ke-70 tahun terus jadi daya tarik tersendiri. Walau, beberapa orang mungkin mengeluhkannya karena kurang sederhana.
Mesin flat-4 berpendingin udara yang berada di tubuh VW Beetle ini dibuat antara tahun 1936 dan 2006. Andai saja berbagai masalah yang menimpa VW tidak terjadi, mungkin mesin yang melekat erat dengan 'mobil rakyat' asal Jerman ini terus dikembangkan.
Legenda berumur panjang lainnya yang dibangun setelah Perang Dunia II adalah mesin BMW Inline-6. Mesin ini lahir ketika BMW berusaha membangun kembali fondasi bisnisnya dan kemudian bersaing dengan Mercedes.
Sejak tahun 1968, BMW straight-6 tetap bertahan walau pabrikan lain sudah beralih ke pengaturan V6 yang lebih ringkas. Padahal, mesin itu tak lebih halus dan 'kuat'.
Sejak saat itu pula BMW terus membuat mobil yang melegenda termasuk mesin mobil balap seperti M88 M1 yang dibenamkan pada model M5. Hingga hari ini, BMW masih menggunakan konfigurasi mesin straight-6.
Saat Lexus memperkenalkan LS 400 1990 ke dunia, produsen mobil mewah asal Jepang itu juga 'menyentil' kendaraan dari Eropa tentang mesin yang dibenamkannya yaitu V8. Mesin itu memiliki perbedaan dengan yang dibuat oleh produsen Eropa seperti VW ataupun Jaguar, sehingga membuatnya unik.
Toyota memastikan, mesin Lexus V8 ini digunakan secara terbatas. Dalam artian, tak sembarang model bisa dimasukkan. Model utama yang jadi sasarannya adalah sportcar, SUV, dan sedan serta truk.
Pada tahun 1975, produsen yang membuat mobil di atau untuk Amerika Serikat mendapat batasan atau tantangan keras yakni adanya standar emisi bahan bakar baru yang ketat. Pada saat bersamaan, GM (General Motors) tengah mengerjakan catalytic converter dan menyatakan produsen selain dari Amerika sendiri termasuk Honda (pada saat itu jadi penantang terkuat GM), tak akan bisa memenuhi kebijakan itu dengan cepat.
Menyadari betul tantangan dari GM tersebut, Pendiri Honda, Soichiro Honda, lantas memutar prespektifnya di sebuah gudang. Lantas ia mendapat ide untuk meracik ulang mesin V8-nya dan mulai membangun CVVC (Compound Vortex Controlled Combustion).
![]() |
Mesin pendahulu VTEC (Variable Valve Timing and Lift Electronic Control) ini ternyata sukses hadir dengan waktu yang tak terlalu lama sehingga mampu bersaing kembali di pasar Amerika Serikat. CVVC ini membantu Honda mendapatkan Accord sebuah sertifikat sebagai Kendaraan Super Rendah Emisi pertama di California.
Sementara mesin CVVC menjaga standar emisi, mesin VTEC pertama Honda yang ekonomis, mudah dirawat, serta bandel mulai mendapatkan peminat. Terutama bagi penggemar modifikasi mesin.
Mesin VTEC ini pada dasarnya memungkinkan konsumsi bahan bakar yang lebih rendah pada RPM rendah, dan berkerja lebih tinggi saat RPM tinggi.
Gioacchino Colombo merupakan seorang insinyur dan disainer dibalik Alfa Romeo dan Ferrari di bawah Enzo Ferrari. Ia merupakan pencipta mesin homegrown V12 pertama Ferrari yang akan digunakan dalam balap Formula 1.
Awalnya, mesin tersebut hanya memiliki 1,5 liter. Namun V12 tumbuh menjadi 4,9 liter dan mendapatkan ketenaran di 250 GTO.
Selain itu, karya twin-turbocharged Ferrari juga mendapatkan pujaan yang besar dari penggemar mobil. Bahkan, dua penghargaan International Engine Of The Year disabetnya secara gemilang. Kedua mobil tersebut dinilai benar-benar mengimplementasikan karakter mobil Ferrari yang tajam.
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini