Salah satu merk mobil mewah yang masih Impor di Indonesia, Audi sendiri mengaku tidak merasakan dampaknya. Audi yang didistribusikan oleh PT Garuda Mataram Motor (GMM) berdalih penjualan mobil di segmen mereka tidaklah besar sehingga tak mengganggu penjualan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Jonas kendala yang cukup mengganggu penjualan mereka adalah nilai tukar mata uang Euro. "kita cenderung (masalah) currency, kemarin Euro naik pusing kita," lanjutnya.
Tidak hanya pembatasan impor, penurunan penjualan pertama juga lebih besar berasal dari kontribusi segmen bawah. Sejumlah merek mobil mewah seperti Audi tak mengalami penurunan signifikan pada kuartal pertama tahun 2019 ini.
"Kalau lihat Q1 Gaikindo report turun, kurang lebih trennya begitu. Di mewah rasanya nggak sampai terlalu drastis mestinya, jadi kita berharap di kuartal kedua ketiga ada sedikit rebound, ungkap Jonas.
Pada tahun ini sendiri Audi menargetkan 70 hingga 100 unit dipasarkan di Indonesia. Sedangkan Volkswagen yang didistribusikan oleh PT GMM juga membidik angka 500. "Audi maksimal 70-100. VW targetnya maintain sama seperti tahun lalu. Tahun ini berusaha 500-an tapi dengan unit baru kita coba on top," jelas Jonas. (rip/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah