Pengalaman Sosial Saat Taksi Listrik Lewati Jalan Raya Ibukota

Pengalaman Sosial Saat Taksi Listrik Lewati Jalan Raya Ibukota

Ridwan Arifin - detikOto
Sabtu, 18 Mei 2019 07:15 WIB
Taksi listrik Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta - PT Blue Bird Tbk menjadi pembuka bagi transportasi taksi berbasis kendaraan listrik. Kendati regulasi soal mobil listrik belum disahkan, tentu membelinya tak mudah bagi berkantong tipis.

Bahkan Ketua DPR RI Bamsoet sendiri mengharapkan regulasi kendaraan listrik bisa memangkas harga, sehingga kendaraan ini bisa terjangkau di masyarakat.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Orang udah tahu saya pakai Tesla, tapi memang saya beli sangat mahal. Di Amerika mungkin harganya Rp 800-an juta tapi sampai sini bisa berlipat-lipat, nah itulah seharusnya yang diberikan insentif oleh pemerintah," terang Bamsoet beberapa waktu yang lalu.

Tentu bagi masyarakat yang penasaran tentang bagaimana keasyikan berada di dalam kendaraan listrik, taksi Bluebird bisa menjadi alternatif pilihan sembari menanti regulasi yang tengah digarap pemerintah.

Taksi listrikTaksi listrik Foto: Rifkianto Nugroho


Detikcom berkesempatan menjadi penumpang dari taksi listrik reguler Bluebird yakni BYD e6, merupakan kendaraan berbasis full listrik tanpa menggunakan satu tetes bensin sedikit pun untuk berjalan.



Yang menjadi pengalaman unik adalah berdasarkan pengalaman sosial ketika berada di balik bangku penumpang sembari menikmati tatapan dari banyak pasang mata orang-orang di jalan raya.

Kami mulai dari kantor Detikcom di gedung Transmedia, Jakarta Selatan belum berangkat pun sudah menyita perhatian orang-orang di sekitar sini. Pun saat membelah aspal jantung ibukota, dari mulai Bundaran Hotel Indonesia (HI) sampai ke jalan Medan Merdeka Barat.

Sorot mata penasaran nampak terasa, apalagi saat berpapasan dengan penumpang taksi Bluebird konvensional, sesekali mengintip dari kaca jendela, sopir Bluebird lainnya menunjukkan jari ke arah taksi listrik yang kami tumpangi, seperti menjelaskan kepada penumpang.

Sang sopir taksi listrik ini juga menceritakan saat konsumen tertentu yang dikhususkan melayani perjalanan ke bandara mendapatkan kesempatan menjajalnya. "Pada bilang nyaman dan enak, terkadang ini nanya mobil apa," ujar sang sopir.



Lain halnya dengan pengemudi mobil pribadi dan sepeda motor, meski BYD e6 belum menjadi mobil pasaran di Tanah Air, bunyi klakson ketika mencoba jalan perlahan tetap berbunyi nyaring. Mungkinkah hal ini juga sama ketika menjajal Tesla Model X 75D yang dijadikan armada Silver Bird?

Memang dalam cat mobil berkelir langit biru khas Bluebird terpampang tulisan besar bertuliskan e-Taksi, pada bagian kap depan mobil tergambar sebuah simbol kendaraan listrik dengan bentuk kabel colokan.

Taksi ListrikTaksi Listrik Foto: Rifkianto Nugroho


Saat ini Bluebird baru memiliki 25 unit BYD e6 dan 4 unit Tesla Model X. Pada 2020, Blue Bird berencana menambah hingga 200 unit mobil listrik. Lantas pada 2025, perusahaan identik warna biru ini ingin mengoperasikan 2 ribu unit mobil listrik.

Saat itu terjadi, pihak Blue Bird menjelaskan 21.704.760 kg emisi karbon dioksida (CO2) akan dikurangi. Emisi itu setara dengan pemakaian bahan bakar minyak sebanyak 94.909.091 liter.

Misi lain Blue Bird penggunaan mobil listrik ini berkaitan dengan program ketahanan dan bauran energi listrik nasional serta program mengurangi penggunaan dan subsidi bahan bakar minyak. (riar/lth)

Hide Ads