Namun sebenarnya brand ini memang ssudah lebih dulu mampir di beberapa negara seperti London, China, Brazil dan Thailand sebagai armada taksi. Pun bicara soal ketangguhannya, tidak bisa dianggap sebelah mata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab kekhawatirannya bakal merusak baterai yang letaknya ada di bawah lantai mobil sehingga membuat sang sopir lebih berhati-hati lagi.
"Pengoperasian sebenarnya sederhana ya, ini kan matic, hanya saat melewati tanggul yang agak tinggi kita pelan-pelan karena posisi baterai ada di bawah," ujar sang sopir, Jumat (17/05/2019).
Berhubungan dengan hal tersebut, sopir yang mendapat kesempatan untuk mengendarai mobil ini dipilih berdasarkan performa kerja yang baik. "Tidak sembarangan mas, no laporan laka, no complaint, makanya kita bawanya hati-hati," ujar Sang Sopir.
Bagi yang hendak menjajalnya diharapkan bersabar sebab taksi listrik ini resmi bisa konsumsi publik pada bulan Mei 2019 mendatang. Menyoal tarif pun saat peluncuran sempat disinggung bahwa tidak ada perbedaan dengan taksi konvensional. Untuk tarif regular bird, buka pintu Rp 6.500 dan biaya per km Rp 4.100. (riar/lth)












































Komentar Terbanyak
Inikah Calon Mobil Nasional Indonesia yang Disebut Prabowo Bakal Ada Tiga Tahun Lagi?
Curhat Prabowo Sudah Lama Nggak Nikmati Alphard, Tiap Hari Naik Maung
Kakorlantas: Bayar Pajak Kendaraan Semudah Beli Pulsa