Sebagai Pebalap, Rifat Sungkar Lebih Suka Mobil Matik buat Harian

Sebagai Pebalap, Rifat Sungkar Lebih Suka Mobil Matik buat Harian

Rizki Pratama - detikOto
Jumat, 12 Apr 2019 10:06 WIB
Rifat Sungkar. Foto: Rifat Drive Labs
Jakarta - Dalam dunia balap memang transmisi yang digunakan adalah jenis manual. Dengan transmisi ini responsifitas kendaraan bisa dikontrol langsung oleh pengemudi agar bisa mencapai kecepatan tertentu. Untuk itu tentu kemampuan pengemudi sangat dibutuhkan.

Pereli Indonesia, Rifat Sungkar yang hidup dari lintasan balap mengaku untuk harian dia lebih memilih untuk menggunakan transmisi otomatis. Baginya setelah mendapatkan tuntutan menggunakan manual pada lintasan, mengendarai mobil matik menjadi semacam kenyamanan dalam berkendara sehari-hari.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sendiri juga fans berat dari automatic transmission. Saya itu orangnya realistis, pekerjaan saya menuntut saya untuk bisa mengendalikan mobil dengan reaksi yang cepat dengan perpindahan gigi yang tepat. Ketika kita masuk ke perkotaan kita jangan salah kostum menurut saya," ujar Rifat melalui video di kanal Youtube Rifat Driver Labs.

Meskipun Rifat tidak memaksakan hal ini kepada setiap orang, menurutnya transmisi matik adalah yang ideal untuk jalan perkotaan. Ditambah lagi teknologi transmisi otomatis saat ini sudah berkembang pesat sejak pertama kali ditemukan hingga semakin dipercaya saat ini.

"Kalau suka keluar kota, jalan jauh, cruising, tanjakan segala macam mau pakai manual silakan, pakai matik its ok juga, tapi saya lebih prefer automatic karena automatic sekarang sangat bisa diandalkan. Kakek saya importir mobil terbesar tahun '50-an, jadi saya tahu zamannya mobil Amerika yang awal-awal datang pakai automatic transmission itu seperti apa itu udah beda banget," tukas Rifat.



Untuk orang yang masih ragu menggunakan matic, Rifat mengingat bahwa teknologi CVT pertama kali ditemukan dan digunakan oleh perusahaan truk. Saat ini pun ia melihat bus-bus di Eropa sudah meninggalkan transmisi manual dan menggunakan transmisi otomatis. Menurutnya kinerja bus yang berat cukup menjadi bukti untuk percaya pada teknologi transmisi otomatis saat ini.

"Sekarang bus di Eropa semuanya sudah pakai matic, bus itu kerjanya berkali-kali lipat lebih berat daripada mobil biasa. CVT transmission ditemukan tahun '60-an sama salah satu perusahaan truk dari Belanda, bukannya city car. Jadi di truk aja bisa dia pakai," pungkasnya. (rip/rgr)

Hide Ads