Nah, pebalap nasional Rifat Sungkar melalui kanal Youtubenya menjabarkan apa saja jenis transmisi otomatis yang pernah ada hingga saat ini.
"Ada beberapa tipe transmisi otomatis, pertama transmisi automatic konvensional yang kita kenal dengan automatic transmition biasa. Zaman dahulu kala itu 3 speed, naik ke 4 speed, 5 speed, 6 speed, 7 speed, 8 speed, sekarang sampai ke 9 speed itu ada," kata Rifat Sungkar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya di atas itu ada variasi lain dari transmisi otomatis, opsi tambahan itu memungkinkan mobil bertransmisi otomatis diubah menjadi manual menggunakan fitur tiptronic. Berbeda dengan sistem gearbox manual, tiptronic merupakan kontrol elektronik yang memungkinkan pengemudi memilih gigi yang diinginkan.
"Jadi pilihan automatic yang bisa dijadiin manual. Sistem kerjanya bukan gearbox manual, tapi ini lebih ke elektronik kontrol di mana si driver ini bisa memilih gigi mana yang dia mau," lanjutnya.
Tidak sampai di situ, untuk mendapatkan sensasi responsif pada mobil manual, ada juga tambahan pedal shifter yang bisa dikendalikan menggunakan tangan. "Jadi itu sistem konvensional automatic lama yang saya rasa itu nggak ada expired-nya dan itu akan selamanya ada di dunia per-automatic-an transmisi," tambah Rifat.
Setelah itu, saat ini mulai ada transmisi otomatis CVT yang bisa dikatakan mulai banyak digunakan. Mudahnya, Rifat menjelaskan sistem kerja CVT seperti skuter matik yang tidak ada tingkatan percepatan. Oleh karena itu tidak ada entakan di setiap pergantian gigi.
"Tidak akan bisa merasakan hentakan di setiap gigi karena memang ga ada giginya," jelas Rifat.
CVT menggunakan karet atau disebut dengan belt yang bisa membesar dan mengecil secara bertahap hingga mencapai kecepatan yang diperintahkan melalui pedal gas. Elemen yang bekerja sama dalam CVT ada tiga yaitu, posisi pedal gas, kecepatan, dan putaran mesin.
"Secara variable dari pelan ke speed tinggi dengan perubahan tension dari belt, itu bisa membesar dan mengecil seperti karet gelang sesuai dengan kecepatan yang kita inginkan. CVT akan selalu berusaha untuk mendapatkan putaran mesin yang paling rendah, efisiensi bahan bakar yang paling tinggi, dengan kecepatan yang paling ideal. Itu 3 variabelnya," pungkas Rifat.
Simak Juga 'Review Wuling Cortez: MPV China yang Banjir Fitur':
(rip/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah