Terlebih, Djarot mengatakan belum banyak pemimpin di Indonesia berani untuk menjadikan nuklir sebagai janji energi terbarukan. Hal ini juga lahir dari pemahaman masyarakat yang menilai nuklir masih menjadi teknologi berbahaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Persepsinya itu adalah apa orang Indonesia bisa mengelola atau tidak, jadi hal ini menimbulkan pro dan kontra," kata Djarot.
Indonesia saat ini sudah memiliki reaktor nuklir untuk kepentingan riset, yakni Bandung, Yogyakarta, dan Banten.
![]() |
Kendati demikian, lanjut dia, masih banyak masyarakat yang belum menerima hal tersebut. Sebab mereka khawatir bahaya yang akan ditimbulkan apalagi wilayah Indonesia berada di lingkungan cincin api pasifik.
"Sebagian masyarakat khawatir terhadap gempa, tsunami. Orang Indonesia bisa tidak mengelola bencana alam tersebut, apalagi ditambah dengan reaktor nuklir. Stigma seperti itu menurut saya, kita cari saja daerah yang aman dari tsunami atau tingkat gempanya rendah," kata Djarot.
Baca juga: Mungkinkah Mobil Pakai Bahan Bakar Nuklir? |
"Bisa kita buat di Kalimantan misalnya, atau memang kalau mau di pusat industri di Batam, daerah-daerah yang relatif bersih, saya tidak katakan ada gempa di sana namun memiliki potensi yang kecil," ujar Djarot.
"Dengan cara tersebut kita bisa meyakinkan ke masyarakat ini lho daerah yang bisa dibangun PLTN," tutur Djarot. (lth/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?