Selain bisa mengurangi ketergantungan penggunaan bahan bakar berbasis fosil, kendaraan listrik juga bisa menekan emisi gas buang kendaraan yang sarat polusi.
Namun untuk saat ini pengguna supercar merasa belum begitu berminat dengan berbagai produk mobil berbasis listrik. Seperti diungkapkan Presiden Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI) Hanan Supangkat, ada satu alasan mengapa mobil listrik belum mendapat tempat di hati para pengguna supercar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Cara Aman Mengemudikan Supercar di Jalan Tol |
"Untuk mobil listrik, saat ini memang belum ya. Alasanya karena nggak ada suaranya," kata Hanan kepada wartawan di sela-sela kegiatan FOCI Tour Trans Java 2019 (1-2 Maret 2019).
Menurut Hanan, salah satu daya tarik utama supercar ada di mesin besarnya dan raungan knalpotnya yang gahar. Hanan mencontohkan balap mobil Formula E yang tidak seseksi balap Formula 1.
"Kalau mobil suaranya ada kan enak. Tapi kan kalau mobil listrik nggak ada suaranya sama sekali. Contohnya Formula 1 yang dulu kalau kita nonton sampai merinding-merinding, kalau sekarang di Formula E sudah nggak begitu menarik," pungkas Hanan.
![]() |
Beberapa produsen otomotif di dunia sendiri saat ini sudah ada yang memproduksi supercar listrik, contohnya ada pada model Tesla Roadster atau supercar buatan China, Venera.
Tonton juga video 'Puluhan Ferrari Melintas di Tol Trans Jawa':
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah