Namun memiliki mobil China saat ini masih memiliki hambatan. Salah satunya adalah saat ingin menjualnya kembali (resale value) atau tukar tambah dengan mobil selain China, dalam hal ini mobil Jepang.
Baca juga: Honda Sebut Mobil China Bukan Saingannya |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mau nambah Rp 200 juta lagi gitu buat tukar model baru (mobil dari Jepang-Red)? Bakal nombok banyak (rugi). Anda itu satu garis, China ya ke China. Tidak bisa kemana-mana," lanjut dia.
Baca juga: Almaz Kok Cuma Punya Satu Varian, Wuling? |
Tapi, kata Jonfis lagi, bila merek China itu serius menggarap pasar Indonesia dengan menghadirkan line-up mobil yang panjang dan purna jual baik maka akan berbeda.
"Kecuali dia punya line-up terus, panjang. Itu beda," jelas Jonfis.
Tonton juga video Kiprah Mobil China di Indonesia:
(ruk/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah