Jakarta -
Merek mobil asal Prancis,
Renault, membuktikan diri masih eksis di Indonesia. Beberapa waktu ke belakang,
Renault memang sangat pasif bahkan hampir tidak terdengar kabarnya di Indonesia.
Penjualannya pun tak seberapa. Menurut catatan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan retail (dari diler ke konsumen)
Renault di Indonesia hanya tercatat sebanyak 382 unit selama setahun penuh. Dengan angka tersebut,
Renault menempati posisi ke-23 dalam porsi penjualan mobil di Indonesia dari 30 merek yang tercatat Gaikindo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Renault Indonesia dipegang oleh Auto Euro Indonesia di bawah payung Indomobil Group. Di bawah payung Indomobil saat itu, Renault masih satu grup dengan Suzuki, Nissan, serta Datsun.
Kini, status tersebut berubah. Renault 'bercerai' dengan Indomobil. Renault Asia Pacific telah menunjuk Nusantara Maxindo melalui PT Maxindo Renault Indonesia sebagai agen pemegang merek Renault di Indonesia.
Kepindahan tersebut ditunjuk langsung oleh Renault Asia Pacific dan mulai berlaku 24 Februari 2019.
Dengan armada baru, Renault akan tambah agresif di Indonesia. Sebab itulah kunci utama yang harus dilakukan agar pabrikan mobil asal Prancis tersebut dapat sukses.
Simak ringkasan kepindahan agen pemegang merek Renault berikut ini.
Quincy Govin, Head of Importer Renault Asia Pacific Ltd meminta pemilik mobil Renault tak perlu khawatir. Sebab, meski secara industri ada perubahan besar di mana terdapat perpindahan agen pemegang merek dari Indomobil Group ke Nusantara Maxindo Group, layanan tak akan putus
"Kami mengerti bahwa akan ada ketakutan tersendiri bagi pemilik mobil Renault lama karena adanya perpindahan ini. Tapi tenang saja, Renault secara brand akan bertanggung jawab penuh 100 persen meskipun kemitraannya pindah," kata Govin.
"Jadi mau pemilik mobil Renault lama ataupun baru, beli Renault saat kami bermitra dengan Indomobil maupun yang baru ini, kami akan jamin mobil Anda," katanya lagi.
CEO PT Maxindo Renault Indonesia (MRI), Andrew Limbert, mengatakan banyak alasan pihaknya ditunjuk Renault Asia Pasifik. Salah satunya adalah perkembangan aliansi Renault-Mitsubishi-Nissan yang menjadi aliansi terbesar di dunia dengan penjualan tahunan di 2017 sebanyak 10,6 juta.
"Dan konsistensi Renault di global. Walaupun merek ini sudah 120 tahun, dia tak berhenti untuk inovasi," kata Andrew di peresmiannya di Jakarta, Senin (21/1/2019) kemarin.
Davy J Tuilan, COO MRI, menambahkan Renault akan gaspol di Indonesia sejak ditunjuknya APM baru. Kata Davy, kunci sukses Renault di Indonesia ke depan adalah agresif. Davy menambahkan, pada awal 2019 pihaknya akan meresmikan diler baru Renault di Jakarta dan Tangerang.
"Ada tiga hal yang dimaksud dari agresif tadi, yakni dari sisi produk, network coverage lewat perluas jaringan serta layanan purna jual, dan juga consumer journey. Jadi kami akan mempermudah masyarakat Indonesia untuk bisa mengakses informasi maupun mendapatkan mobil Renault," paparnya.
Ke depan, lewat MRI Renault akan menunjukkan taringnya di Indonesia. "Tentunya kami mengucapkan terima kasih kepada Renault Asia Pacific atas kepercayaannya kepada kami sebagai mitra baru dalam membangun bisnis Renault di Indonesia. Sebagai brand mobil Eropa yang memiliki pengalaman internasional selama 120 tahun, kami percaya bahwa Renault akan terus mendapat respon positif di Indonesia," kata Andrew.
Selain gaspol dengan menambah jaringan diler, Renault akan memperbanyak jajaran mobilnya di Indonesia. Salah satu segmen yang bikin Renault ngiler adalah mobil keluarga atau Multi Purpose Vehicle (MPV) 7-penumpang. Maklum, MPV merupakan segmen dengan penjualan terbesar di Indonesia.
Renault sendiri sebetulnya sudah sempat memamerkan salah satu mobil keluarga pesaing Avanza di pameran GIIAS 2015, yakni Renault Lodgy. Namun tak ada kabar lagi hingga saat ini.
Dengan berpindah kemitraan dari Indomobil Group ke PT Maxindo Renault Indonesia, Renault dikatakan akan tampil agresif. Bahkan besar kemungkinannya salah satu aliansi Nissan-Mitsubishi ini akan menjual mobil keluarga di Indonesia.
"Kita lihat Indonesia adalah pasar yang dinamis. Sehingga kami yakin produk Renault bisa diterima baik. Langkah kami ke depan terkait produk akan memperkuat Renault Duster dan mempertimbangkan untuk memasukkan model baru di Indonesia," ucap Quincy Govin.
"Kalian akan punya full line-up dari Renault mulai dari hatchback, SUV, hingga MPV," lanjutnya. Davy menambahkan, pihaknya akan membawa mobil 7-penumpang murah di Indonesia. "Tunggu saja," katanya.
Melihat pasar global khususnya Asia, Renault memiliki beberapa mobil keluarga. Misalnya Renault Kwid 7-seater yang akan diperkenalkan di India, Renault Lodgy penantang Avanza, hingga Renault Espace.
Lewat mitra barunya, PT Maxindo Renault Indonesia (MRI) ini Renault bakal punya diler dan tempat servis sendiri. Hal itu merupakan salah satu strategi industri untuk membesarkan produk asal Prancis tersebut.
"Untuk awal, purnajual memang akan sama aliansi, Nissan. Namun beberapa bulan setelahnya kita akan punya layanan tersendiri. Servis khusus Renault," ungkap Quincy Govin.
Bahkan dikatakan pula, demi bisa tampil menawan mengalahi pesaingnya dari Jepang, Renault akan bangun 15 diler.
"Dalam 18 bulan, kita akan bangun 15 diler dimulai dari Jakarta dan Tangerang (diler ekslusif). Sehingga pemilik Renault mudah untuk mendapat informasi dan layanan purna jualnya," lanjut Govin.
"Kami juga akan mencangkup 4 pulau besar di Indonesia yakni Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. Kami ingin hapus mindset mobil Eropa mahal untuk dimiliki dan sulit maintenance nya," tambah Andrew.
Halaman Selanjutnya
Halaman
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah