Xenia Sering Jadi Taksi Online, Daihatsu Tak Ambil Pusing

Xenia Sering Jadi Taksi Online, Daihatsu Tak Ambil Pusing

Rizki Pratama - detikOto
Jumat, 18 Jan 2019 11:26 WIB
Daihatsu Grand New Xenia. Foto: Ari Saputra
Jakarta - Selain disebut mobil sejuta umat, image lain yang melekat pada Daihatsu Xenia adalah penggunaannya sebagai taksi online. Memiliki kapasitas penumpang yang banyak dan konsumsi bahan bakar yang disebut irit, memang sangat menggiurkan konsumen untuk menggunakan mobil ini sebagai taksi online.

Daihatsu sendiri menyatakan tidak memasarkan produk mereka untuk tujuan tersebut. Namun, konsumen tetap berhak menjadikan Xenia sebagai taksi online.

"Pada dasarnya Daihatsu tidak pernah menjualnya sebagai taksi online, bagaimana jika iya? Kembali ke konsumen, mereka berhak menggunakan untuk apa saja, kami jual sebagai kendaraan kapital, kalau mau jadi taksi tergantung konsumen," ujar Marketing & CR Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), Hendrayadi Lastiyoso.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Menyadari produk mereka digunakan sebagai taksi onlie, Daihatsu tidak serta merta memberikan pilihan untuk menjual Grand New Xenia khusus sebagai angkutan tersebut. Padahal kembarannya, Toyota Avanza sudah ada versi untuk taksinya, yaitu Transmover.

"Terkait dengan hal tersebut sampai saat ini kita belum jual sebagai taksi online," lanjut Hendrayadi.

Meskipun digunakan sebagai taksi online, Hendrayadi mengatakan image mobil ini tidak menurun di mata para konsumen mereka. Dia menambahkan para pelanggan Daihatsu tidak terlalu memedulikan stigma yang hadir tersebut.



"Image-nya nggak turun meski dipakai untuk taksi, jadi customer kita sudah teredukasi meski Xenia dipakai taksi atau private itu tidak menjadi masalah," katanya.

Daihatsu juga mengungkapkan sebutan taksi online itu tidak mempengaruhi harga jual kendaraan mereka. "Dulu memang seperti Soluna dan Vios jadi ada pengaruh ke harga jual, tapi kalau sekarang sama saja. Harga jual tidak dipengaruhi dipakai taksi atau tidak, tetapi lebih kepada populasi. Jika populasinya banyak value masih tetap bagus," tutup Hendrayadi. (rip/rgr)

Hide Ads