Semakin ke sini pun penjualan mobil jenis sedan semakin mengkhawatirkan. Orientasi orang Indonesia sebelum membeli mobil masih terpaku pada muatannya yang banyak. Sehingga mobil berkapasitas tujuh penumpang lebih laris.
Baca juga: 2019, Sedan Masih Seret |
"Memang unfortunately di Indonesia mungkin zaman dulu ya 5-10 tahun lalu komposisi total market 4-5 persen mungkin 3-4 tahun lalu sudah turun ke level 3 persen, sekarang sudah menurun di bawah 3 persen," jelas Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor Anton Jimmy usai peluncuran Camry di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tercatat pada selama 12 bulan tahun 2017, 8.335 unit sedan terdistribusi ke diler-diler seluruh Indonesia. Sedangkan pada tahun 2018, sampai bulan November distribusi sedan hanya 6.268 unit.
Rasanya sulit untuk bisa melampaui raihan tahun 2017 di segmen sedan. Pasalnya sulit menjual sedan 1.000 unit perbulannya. Selama 11 bulan paling banyak sedan terjual sebanyak 813 unit pada bulan Mei. Kemudian semakin ke sini penjualannya berkisar di angka 400-500 unit per tahun.
Baca juga: Sedan Mewah Mercy C-Class Made in Bogor |
Penjualan sedan yang menurun salah satunya adalah karena pajaknya. Pajak sedan lebih mahal dibandingkan dengan mobil seperti MPV. Padahal secara kapasitas mesin sama. Pajaknya yang mahal membuat harga jual sedan semakin melambung.
Simak juga video 'Mazda Rilis CX-3 dan Sedan Mazda6 yang Lebih Segar':
Komentar Terbanyak
Pajak Kendaraan Indonesia Salah Satu Tertinggi di Dunia, Masyarakat Dapat Apa?
Ini Sebabnya Pajak Mobil dan Motor di Malaysia Murah
Harga Jual Mobil Listrik Bekas Bikin Sakit Hati, Masih Mau Beli?