"Data menunjukkan bahwa pada Juli 2017, jumlah rata-rata berkendara dengan kecepatan di atas rata-rata adalah 0,7 tiap 100 km. Pada bulan Juli tahun 2018, angka ini telah turun 64%. Di sisi lain, jumlah rata-rata pengereman dan akselerasi mendadak setiap kilometernya turun 23% dan 50% secara berurutan di tahun 2018," tulis Grab di laman resminya, Minggu (6/1/2018).
Hasil itu didapat melalui analisis dari telematika perilaku pengemudi yang dikumpulkan melalui data GPS, giroskop, dan akselerometer dari aplikasi Grab.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan mengumpulkan data GPS, giroskop dan akselerometer dari tiap perjalanan bersama Grab, kami mampu menyediakan laporan telematika mingguan bagi mitra pengemudi terkait dengan pola mengemudi mereka. Termasuk kecepatan, akselerasi serta pengereman, yang memampukan mereka untuk dapat memberikan layanan yang lebih baik," tulis Grab.
Meski disadari, memang mengenai kecepatan dalam mengemudi, sering kali penumpang yang memaksa para driver agar ngebut demi mengejar waktu. Oleh karenanya, perlu adanya saling pengertian antara pengemudi dan penumpang agar tetap mengendepankan keselamatan. (mul/mpr)












































Komentar Terbanyak
Inikah Calon Mobil Nasional Indonesia yang Disebut Prabowo Bakal Ada Tiga Tahun Lagi?
Curhat Prabowo Sudah Lama Nggak Nikmati Alphard, Tiap Hari Naik Maung
Kakorlantas: Bayar Pajak Kendaraan Semudah Beli Pulsa