Tapi kenapa Toyota sebagai raksasa otomotif di Jepang tidak mengembangkan mesin sendiri?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap generasi Supra sebelumnya memiliki inline-6, pelanggan berharap agar tidak ada yang berkurang pada seri berikutnya," ungkap Tetsuya Tada.
"Straight-Sixers adalah satu-satunya mesin dengan keseimbangan sempurna dan getaran yang rendah. Kita hanya bisa berkendara dengan lembut dengan suara yang mengasyikkan," kata Tada saat ujui ccoba Supra.
Memang yang menjadi masalah, Toyota sudah tidak lagi membuat mesin straight-sixers lagi. Sebagai gantinya akan menggunakan mesin yang sama pada BMW Z4 Roadster. "Ini akan menghasilkan tenaga lebih dari 300 hp," kata tada.
Pemilihan mesin baru ini juga dipilih berdasarkan pertimbangan regulasi emisi Euro 6 yang ketat. "Mesin baru dikembangkan untuk BMW seri 3, Z4, dan Supra, menggunakan beberapa teknologi baru untuk meningkatkan daya dan emisi," kata Tada.
Untuk diketahui Toyota menarik Supra terakhir dari Amerika Utara pada tahun 1998, tetapi mobil tetap dalam produksi untuk pasar lain sampai tahun 2002.
Namun tidak hanya soal mesin, Supra juga berbagi transmisi 8-speed otomatis dengan BMW Z4, chasis, platform, dan banyak komponen mekanis. Kedua mobil tersebut dikembangkan bersama oleh duo Jerman-Jepang berdasarkan perjanjian 2012.
Tonton juga video 'Keren! Toyota AE86 Trueno Ini Dimodif Bak Film Anime':
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah