"Untuk pabrik kita lihat saja, kalau tahun depan ada rencananya nanti mulai dikerjakan pertengahan tahun 2019," ujar Wakil Presiden Komisaris PT Hyundai Motor Indonesia (HMI) Jongkie D Sugiarto yang dihubungi detikOto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah Hyundai bisa dikatakan sebagai solusi untuk menekan biaya produksi sehingga mampu bersaing dengan harga antara mobil Jepang yang sudah banyak diproduksi dalam negeri. Jika melihat pada data Gaikindo per November 2018, Hyundai hanya mampu mencapai angka 1.309 dari penjualan wholesales.
Beberapa waktu lalu Jongkie mengungkapkan dirinya sejak lama sudah meminta prinsipal Hyundai di Korea agar berinvestasi membangun pabrik perakitan kendaraan di Indonesia supaya bisa memilih produk-produk yang tepat untuk dipasarkan di sini maupun untuk ekspor.
Dengan demikian, biaya produksinya akan lebih efisien sehingga harga mampu bersaing dan produknya sesuai dengan selera pasar di tanah air. "Untuk sukses menjual barang apapun, kita perlu perhatikan 3 hal, produk yang tepat, harga yang tepat, dan timing yang tepat," kata Jongkie usai konferensi pers Hyundai dalam gelaran GIIAS 2018 di ICE BSD, Kamis (2/8/2018).
Rencana Hyundai membangun pabrik diutarakan oleh Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Harjanto. Hyundai menurut Harjanto telah berkomitmen untuk menggelontorkan dana hingga US$880 juta demi membangun pabrik yang serba canggih di Indonesia. Belum dikabarkan model apa saja yang akan dirakit, namun sudah direncanakan bahwa pabrikan otomotif asal Korea Selatan itu akan membangun mobil listrik di pabrik tersebut.
Rencana memproduksi kendaraan listrik (EV) di Indonesia sebagai bagian dari investasi Hyundai yang sekitar US$ 880 juta tersebut.
Pabrik Hyundai nantinya memiliki kapasitas sekitar 250.00 unit termasuk untuk mobil listrik. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki cadangan bijih nikel laterit (bahan penting untuk baterai lithium-ion) yang banyak. Hyundai kabarnya sudah mempersiapkan beberapa lokasi termasuk Karawang sebagai tempat potensial pembangunan pabrik.
(rip/ddn)
Rencana memproduksi kendaraan listrik (EV) di Indonesia sebagai bagian dari investasi Hyundai yang sekitar US$ 880 juta tersebut.
Pabrik Hyundai nantinya memiliki kapasitas sekitar 250.00 unit termasuk untuk mobil listrik. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki cadangan bijih nikel laterit (bahan penting untuk baterai lithium-ion) yang banyak. Hyundai kabarnya sudah mempersiapkan beberapa lokasi termasuk Karawang sebagai tempat potensial pembangunan pabrik.
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!