Ia berujar bahwa mobil listrik merupakan salah satu solusi untuk mengurangi ketergantungan BBM fosil. Bahkan Bamsoet merasakan enaknya memiliki mobil listrik karena tidak pusing lagi untuk antre isi bensin di SPBU serta dinilai lebih ekonomis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap ngecharge itu dalam waktu 2 sampai 3 jam untuk 400 km, hanya maksimum Rp 15 ribu, kalau saya pakai ke kantor itu bisa sampai satu minggu, jadi sangat murah sekali," ungkap Bamsoet di sela-sela acara Komunitas Motor Besar Indonesia di Hotel Lippo Sahid, Cikarang.
Dinilai lebih ekonomis dan lebih sehat karena tidak ada gas buang yang dihasilkan, Bamsoet juga berharap agar pejabat lain mulai beralih ke kendaraan listrik.
"Sudah waktunya kita migrasi ke mobil listrik, harusnya sudah dimulai dengan mobil-mobil dinas para pejabat misalnya pemerintah mengganti mobil-mobil dinasnya dari mulai presiden sampai eselon yang dapat tunjangan mobil," ungkap Bamsoet.
Bicara soal regulasi, Kementerian Perindustrian sudah mengirim draf perpres kendaraan listrik ke Kementerian Koordinator Bidang dan Kemaritiman sejak tanggal 15 Oktober 2018. Kini masyarakat tinggal menanti persetujuan presiden. (riar/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah