Baca juga: Mengintip Spek Pikap Mobil Desa Semarang |
Sadar akan hal tersebut, PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengambil bagian dalam upaya pengembangan rantai pasok otomotif Indonesia melalui acara Seminar Pengembangan Rantai Pasok Lapis Ke-2 yang diselenggarakan oleh Indonesian Automotive Industrial People Development (IAIPD) di bawah Institute Otomotif Indonesia (IOI).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Program ini diitujukan untuk mengembangkan kemampuan Sumber Daya Manusia dalam bidang Manajemen Produksi di perusahaan-perusahaan rantai pasok otomotif lapis ke-2. Seperti rilis yang diterima detikoto, Kamis (26/7/2018).
Dalam program ini, IAIPD yang merupakan paguyuban bagi perusahaan-perusahaan rantai pasok otomotif lapis ke-1, menularkan ilmu dan pengalaman yang mereka terima dari TMMIN dengan membentuk pengajar-pengajar sesuai standar Toyota di Indonesia. Kali ini, sebanyak 37 pengajar baru bergelar "Trainer" dari perusahaan otomotif lapis ke-2 menerima Sertifikat dari IAIPD.
"Bagi kami, pengembangan SDM manajemen produksi yang cakap tidak berhenti di lingkungan TMMIN, namun juga harus ditularkan kepada rantai pasok sehingga kami dapat tumbuh dan berkembang bersama-sama. Selain mendirikan sebuah divisi khusus dengan tugas pengembangan ini, kami menyediakan beragam stimulus, seperti penghargaan khusus, yang ditujukan untuk mendorong pemasok lokal kami agar menularkan dan membangun kompetensi SDM di pemasok mereka," ujar Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono.
Selanjutnya dikatakan program "Tier-2 Trainer Development" ini merupakan turunan dari program "Supplier Master Trainer Development" yang diselenggarakan oleh TMMIN untuk pemasok-pemasok lokal lapis ke-1. Dimulai sejak tahun 2013, "Supplier Master Trainer Development" telah menelurkan 9 pengajar berstandar Toyota bergelar "Master" di pemasok lapis-1.
Sekaligus bagian dari komitmen Toyota Indonesia untuk berkontribusi pada pengembangan industri otomotif di Indonesia, TMMIN mendorong pemasok lokal level-1 yang telah mengikuti dan memiliki pengajar berstandar Toyota untuk menularkan kepada pemasok-pemasok di lapis berikutnya yang tidak dapat dijangkau langsung oleh operasi bisnis TMMIN. Sehingga pada tahun 2014, atas prakarsa IAIPD, diluncurkan program "Tier-2 Trainer Development".
IAIPD menargetkan sebanyak 141 pengajar dari perusahaan pemasok lapis-2 dapat tercipta dari program ini pada tahun 2019. Para pengajar ini diminta untuk menjadi pemimpin dalam menularkan kompetensi manajemen industri yang termasuk di dalamnya mengenai keamanan bekerja, penjagaan kualitas produk berstandar global, dan efisiensi proses manufaktur kepada perusahaan tempat mereka bernaung dan ke depannya kepada pemasok-pemasok mereka.
Dengan demikian, diharapkan kompetensi manajemen produksi dapat tertanam di semakin banyak industri manufaktur di Indonesia, tidak hanya di industri otomotif namun juga di industri-industri lainnya mengingat semakin dalam rantai pasok industri, semakin banyak perusahaan yang memasok produk dasar yang bersifat multi-industri. (lth/ddn)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah