Otolovers yang bernama Melly misalnya. Dia sangat anti membeli mobil bekas setelah sempat kecewa. "Mobil bekas itu risikonya banyak, kita nggak tahu pemilik sebelumnya merawat mobilnya seperti apa, saya pernah beli mobil bekas Jerman, sasisnya sudah hancur, rugi bandar saya," ujarnya.
Memang tidak seperti membeli mobil baru, konsumen harus memastikan betul kondisi mobil bekas yang akan dibelinya sangat baik. Sebenarnya seberapa besar sih risiko membeli mobil bekas itu?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip situs Carfax, Jumat (8/6/2018) sebenarnya ada dua faktor utama yang mempengaruhi pembelian mobil bekas itu. Pertama siapa pemilik mobil bekas itu apakah ia memiliki rekam jejak yang bagus saat memiliki mobil tersebut.
Maksud rekam jejak di sini terkait faktor negatif pada mobil seperti apakah mobil ini merupakan mobil curian, pernah mengalami rusak parah, kecelakaan, dan lain sebagainya.
Kemudian faktor kedua yang mempengaruhi risiko membeli mobil bekas adalah, seberapa besar Anda mengetahui soal mobil itu sendiri mulai dari bagian luar hingga dalaman mobil. Apakah informasi yang diberikan sang penjual sesuai dengan kondisi mobil atau tidak.
Baca juga: Diler Pamer Mobil Bekas Tabrakan |
Carfax sendiri pernah melakukan penelitian dengan mengumpulkan semua data mobil yang terdaftar di Swedia. Di sana, rekam jejak mobil bekas dengan risiko tinggi tidak terlalu besar hanya sekitar 30 persen saja. Tentunya makin banyak rekam jejak negatif pada mobil membuat mobil semakin berisiko. Apalagi kita sebagai pemilik baru malah menjadi was-was.
Risiko sendiri sebenarnya tidak bisa dihilangkan dari transaksi jual-beli mobil. Namun kita bisa meminimalisir risiko tersebut dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya soal mobil. Jadi jika Anda tengah mengincar mobil bekas, coba luangkan waktu untuk menghubungi bengkel resmi mobil, lihat jejak rekamnya di sana.
Di Indonesia, bengkel resmi biasanya sudah online jadi rekam jejak servis sebuah mobil bisa diketahui dengan mudah, meski beda daerah sekalipun. (dry/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Biaya Tes Psikologi Naik, Perpanjang SIM Bakal Keluar Duit Segini