Sebagaimana diketahui, dalam bagian mobil berbahan bakar komponen paling penting adalah mesin. Maka, tidak banyak produsen otomotif yang berani dan rela mesinnya diproduksi langsung di Indonesia. Hal ini pula yang menjadi salah satu sebab mengapa harga mobil cukup mahal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ratusan Unit DFSK Glory 580 Sudah Terpesan |
"Dipabrik kita yang di Cikande, Banten, Serang, sudah ada fasilitas untuk merakit mobil sampai assembling control. Sebetulnya kita sudah punya semua hanya saja bahannya masih kita bawa dari China. Yah, sebagian sudah ada yang dari sini sih," ungkap CO-CEO Sokon, Alexander Barus di Bandung, Jawa Barat, Rabu (6/6/2018).
"Maka secara produk, 25 sampai 30 persen sudah punya Indonesia (lokal konten-Red). Nah sekarang saya ingin agar engine plant bisa dibuat disini. Saya sedang mengupayakan. Kenapa engine plant mau disini? Karena kalau engine plant sudah ada disini artinya produk ini sudah sepenuhnya produk kita kan. Namanya saja yang tidak bisa diubah," lanjutnya.
Dirinya melanjutkan, hal tersebut karena di Indonesia hampir semua komponen sudah bisa dilokalisasi. Hanya saja masalah mesin, masih harus diimpor. Seperti engine blok, transmisi, dan lainnya. Maka kalau engine plant sudah jadi komponen lokal pada suatu produk akan meningkat drastis.
"Jadi komponennya kan engine blok dulu nanti transmisi terus gear box nanti bertahap. Kuncinya adalah engine. Sekarang kita masih nego. Semoga saja tahun ini selesai. Minta doanya sama-sama agar principle mau buat engine plant di Indonesia," tutur Barus.
Untuk pabriknya sendiri kalau hal itu sudah disepakati, pihak Sokon telah menyiapkan ruang dan investasinya. Pabrik mesin akan menyatu dengan pabrik perakitannya di Cikande, Serang, Banten.
"Nanti investasinya baru, diluar yang kemarin. Kita sudah menyediakan satu ruang di pabrik yang di Cikande, ada yang masih kosong dan cukup luas. Itu akan dijadikan engine plant," kata Barus.
Jadi, mobil DFSK Glory 580 dan pikap Sokon serta produk lainnya yang akan dibawa ke Indonesia akan mengandung komponen lokal diatas 40 persen. Angka tersebut sangatlah besar mengingat mereka adalah pemain roda empat baru di Tanah Air.
"Kalau sudah fix, nanti lokal konten di mobil kita maksimum. Jadi saya ingin nanti begitu ini selesai bisa di atas 40% lokal konten kita. Mau mobil yang mesin 1.8, 1.5 bebas karena kan kita sudah ada wadahnya. Bisa semua mesin mobil nanti," tutup Barus. (ruk/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah