Hal itu dipaparkan oleh Alexander Barus selaku CE-CEO Sokon saat berbincang bersama beberapa wartawan di Bandung, Jawa Barat. Direncanakan, tahun ini akan ada 50-an jaringan yang siap untuk melayani masyarakat Indonesia yang mau mengakses produk dari China tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itulah investasi kita. Kita serius untuk masuk ke pasar Indonesia," lanjutnya.
Di kesempatan itu pula, dengan didirikannya berbagai jaringan maka brand image mobil China bisa membaik. Bahwa, meskipun harganya murah tetapi produk yang ditawarkan bukanlah murahan.
"Strategi kami adalah ingin membuat pasar stabil dan mengakui produk kita terlebih dahulu dengan salah satunya mendirikan jaringan. Ini lho yang sulit. Kita ingin bawa pemikiran bahwa produk kita boleh murah, tetapi bukan murahan. Lihat saja investasi serius yang sudah kita keluarkan padahal baru tiga tahun Sokon di Indonesia," ucap Barus.
Hal ini juga didukung oleh pabrik perakitan mobil pikap dan mobil penumpang Sokon yang berada di Cikande, Serang, Banten. Di sana, perakitan mobilnya sudah menggunakan sistem robotik yang sampai 90 persen bila dibandingkan dengan manual. Sistem tersebut disebut sudah standar Eropa dan China, lebih modern.
"Di sana juga semua masyarakat bisa melihat bagaimana mobil-mobil Sokon termasuk DFSK Glory 580 dibuat. Tidak ditutup-tutupi. Karena kita percaya, kalau perakitan produknya sangat baik maka kualitas produk itu sendiri baik pula. Kita berani untuk buka-bukaan. Inilah salah satu upaya kita untuk meningkatkan brand image," kata Barus. (ruk/rgr)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP