"Pajak masih jadi kendala utama, tapi hitungannya belum bisa saya kasih. Karena kan pajak SUV berapa, pajak mesinnya berapa, dll, kita belum mengetahuinya," kata General Manager Rolls-Royce Motor Cars Jakarta, Donny S. Makalew, di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Donny yakin para pemilik Rolls-Royce tahu benar, pajak tidak akan menghalangi pencintanya memiliki Rolls-Royce.
"Lagian Rolls-Royce itu, kendaraan one of one. Jadi sangat tidak bisa kasih harga, karena mobil ini bisa jadi mahal banget atau murah banget itu tergantung," ujar Donny.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar juga mempengaruhi mobil mewah. Meski dolar melambung tinggi dan terus menekan rupiah, Donny yakin konsumen Rolls-Royce bisa menyikapinya.
"Makanya orang Indonesia itu unik, mereka harus lihat terlebih dahulu, datang, lalu berpikir, menghitung, baru setelah itu dia putuskan (membeli atau tidak-Red). Apakah menjadi hambatan? So far sih nggak, karena konsumen itu punya planning financial masing-masing. Kalau dia membeli, berarti secara financial dia cukup," tambah Donny. (lth/rgr)












































Komentar Terbanyak
Di Indonesia Harga Mobil Terkesan Mahal, Padahal Pajaknya Aja 40%!
Tanggapan TransJakarta soal Emak-emak Ngamuk Nggak Dikasih Duduk
Biaya Perpanjang SIM Mati tanpa Bikin Baru