Diberitakan Nikkei, Selasa (29/5/2018), kerja sama ini dipercaya menjadi kunci dari strategi global Honda untuk mengembangkan kendaraan listrik. Proyek ini akan mengembangkan baterai dan teknologi terkait untuk digunakan di mobil listrik baru yang akan diperkenalkan di China dan negara lain pada paruh pertama tahun 2020.
Kedua perusahaan akan mengembangkan mobil listrik berbasis Honda Jazz. Tujuannya adalah untuk menciptakan mobil listrik yang terjangkau dengan baterai kecil tapi bisa menjangkau jarak 300 kilometer dalam satu kali pengecasan.
Honda bertujuan untuk menjual lebih dari 100.000 mobil listrik per tahun. Hal itu membuatnya sebagai kendaraan listrik terlaris perusahaan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, kampanye besar-besaran Beijing dalam mempromosikan kendaraan listrik memicu pertumbuhan cepat Contemporary Amperex Technology. Perusahaan ini diperkirakan akan memiliki pangsa terbesar dari pasar baterai otomotif global pada 2018.
Honda sendiri sebenarnya sudah memiliki Jazz listrik pada tahun 2012 lalu. Namun hanya bisa disewa saja. Saat diluncurkan tahun 2012 lalu Honda Jazz listrik membukukan angka efisiensi setara dengan 50 km per liter, mengalahkan mobil listrik lain yang sudah lebih dulu muncul seperti Mitsubishi i-MiEV (47 km per liter) Ford Focus EV (44 km per liter) dan Nissan Leaf (42 km per liter).
Bahkan dari daya jelajah, Honda Jazz listrik bisa menempuh jarak sejauh 131 km setiap kali baterainya terisi penuh. Lebih baik dari Ford Focus listrik (122 km sekali baterai penuh), Nissan Leaf (117 km) dan Mitsubishi i-MiEV (99 km).
Tidak hanya itu, waktu pengisian baterai Honda Jazz listrik pun paling singkat diantara pesaingnya. Honda menuturkan mereka membutuhkan kurang dari 3 jam agar baterai bisa terisi penuh, sementara Focus memerlukan waktu 3,5 jam, 7 sampai 8 jam untuk Nissan Leaf pada listrik bertegangan 240 V. (rgr/ddn)












































Komentar Terbanyak
Warga Rela Antre Panjang di SPBU Swasta, Ketimbang Isi Pertalite Was-was Brebet
Wuling Darion Meluncur di Indonesia: Ada EV dan PHEV, Harga Mulai Rp 356 Juta
Apakah Pertalite Mengandung Etanol?