India pun tak mau kalah ikutan memberi insentif pada warganya yang telah mengganti mobil berbahan bakar konvensional ke mobil bertenaga listrik. Tak tanggung-tanggung insentif pemotongan harga diberikan sebesar 250.000 rupee atau setara dengan Rp 50 jutaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain mobil, motor listrik juga menjadi sasaran pemerintah India untuk diberikan insentif. Bahkan pemilik usaha taksi dan bus yang beralih menggunakan tenaga listrik juga akan diberikan insentif. Pemerintah India dikabarkan menggelontorkan 15 miliar rupee atau setara dengan Rp 3,1 triliun agar program ini bisa berjalan.
Mereka juga berencana untuk membuka stasiun pengisian listrik di beberapa wilayah. Stasiun pengisian listrik ini akan dibangun di tempat-tempat strategis seperti dekat dengan kereta serta pusat perkotaan dan jaraknya berdekatan (setiap 9 km persegi).
Warga India tak perlu khawatir kehabisan tenaga listrik di tol. Stasiun pengisian listrik pun akan dibangun di jalan tol.
Namun fokus utama diarahkan untuk memperbaiki transportasi umum, misalnya taksi dan kendaraan roda tiga. Karena di India kondisi transportasi umumnya kurang baik.
"Apabila targetnya adalah mengurangi emisi dari gas rumah kaca, kita jangan fokus dulu terhadap transportasi umum," ungkap perwakilan pemerintah India.
Pemberian insentif bukan satu-satunya cara pemerintah India meningkatkan penjualan mobil listrik. Para pabrikan juga diberikan subsidi 25 persen karena memproduksi motor listrik dan mesinnya. (dry/rgr)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar