Butuh 30 Tahun Kembangkan Mobil Nasional Buatan Negeri Sendiri

Butuh 30 Tahun Kembangkan Mobil Nasional Buatan Negeri Sendiri

Dina Rayanti - detikOto
Jumat, 11 Mei 2018 19:19 WIB
Mahathir Mohammad pendiri Proton Foto: Dina Rayanti
Jakarta - Mengembangkan mobil nasional buatan bangsa sendiri tentu membutuhkan waktu yang cukup panjang. Banyak upaya yang dilakukan agar mobil nasional bisa bersaing dengan merek-merek lain yang sudah teruji ketangguhannya. Setidaknya itulah yang dikatakan oleh Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad.



Mahathir yang juga mendapat julukan 'Bapak Proton' itu juga mengingatkan mereka yang mengkritik mobil nasional itu harus mengingat perjuangan merek Proton hingga bisa menjadi besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia tidak mengatakan tidak ada negara berkembang yang memiliki mobil nasionalnya sendiri yang bisa berkembang dengan waktu hanya 30 tahun. Jika dibandingkan dengan negara-negara lain butuh 50 bahkan 100 tahun untuk bisa membuat mobil nasionalnya tetap hidup.



"Di masa depan saat kita membeli Proton itu sama saja membeli mobil buatan negara lain," tutur Mahathir dikutip Free Malaysia Today.

Itu lah yang membuat Mahathir sangat kecewa saat akhirnya pemerintah Malaysia memutuskan untuk menjual Proton.

Mahathir mengutarakan merek Proton bukan lagi menjadi mobil nasional Malaysia. Itu disampaikan Mahathir sejak Proton dibeli oleh perusahaan China Geely.

Seperti diketahui, Mahathir merupakan orang dibalik terbentuknya Proton. Ia bahkan sempat menyebut Malaysia telah kehilangan salah satu ikonnya setelah Proton dijual.



"Proton telah dijual ke Asing, dengan begitu ini (Proton) sudah menjadi merek asing. Kami telah kehilangan salah satu lambang negara," ungkap Mahathir.

Dengan menjual Proton ke China, Mahathir berujar itu menerangkan kalau pemerintah Malaysia sedang bangkrut.

"Proton itu mobil nasional. Kalau kita mengizinkan merek lain menggunakan fasilitas untuk memproduksi mobilnya tentu kami yang akan menanggung kerugian," tuturnya. (dry/lth)

Hide Ads