Bulan Ini C-HR Sapa Orang Kaya di Luar Jakarta

Perpaduan Coupe dan SUV di Toyota All New C-HR. Foto: Ari Saputra

Jakarta - Mobil bergaya crossover terbaru dari Toyota, C-HR terhitung sudah laku sebanyak 115 unit dari awal perkenalannya bulan kemarin. Mobil pesaing Honda HR-V dan Mazda CX-3 ini pun disebut sudah tersedia sebanyak 100 unit sejak pertengahan April kemarin. Maka langkah selanjutnya dari C-HR adalah mendaratkan diri di beberapa kota besar Indonesia selain Jakarta.

Hal itu diungkapkan oleh Public Relation Manager PT Toyota-Astra Motor (TAM) Rouli Sijabat. Katanya, bulan ini Toyota akan melakukan customer gathering dengan mengunjungi Bandung, Surabaya, Medan, dan Makassar. Tidak dengan tangan kosong, mereka juga akan memperkenalkan kendaraan yang dibawa langsung dari Thailand ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"C-HR animonya sangat besar dari beberapa diler kita. Sehingga di bulan Mei ini Toyota akan melakukan customer gathering langsung mengunjungi lima kota besar, Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Makassar," ujar Rouli saat berbincang bersama wartawan di Jakarta, Rabu (2/5/2018).

"Jadi, dengan unit-unit yang tersedia dari Thailand ini (100 C-HR tersebut-Red), Toyota akan menyambangi langsung konsumen yang sudah menunggu di luar kota atau regional launching," sambungnya.

Untuk sasaran konsumennya sendiri, mobil berbanderol Rp 490 juta tersebut lebih mengutamakan masyarakat yang sebelumnya sudah memiliki mobil premium Toyota lainnya seperti Alphard. Atau, bagi mereka yang ingin naik kelas dari Toyota Fortuner dan sekelasnya.

"Sasaran kita untuk C-HR ini ada tiga yaitu orang yang sudah punya Alphard dan ingin tambah lagi, atau ingin membelikan untuk anaknya sebagai kado. Terakhir adalah bagi mereka yang ingin naik kelas dari Fortuner dan sekelasnya," kata Rouli.

C-HR ditargetkan mampu terjual sebanyak 150 unit. Setelah Indonesia International Motor Show (IIMS) 2018 kemarin, angka penjualan C-HR melonjak tinggi menjadi 115 unit (sebelumnya hanya terjual 24 unit).

"Hampir 70 persen lebih pembelinya adalah orang Jakarta, 30 persen sisanya seperti Bogor, Bandung, dan segala macam. Rata-rata itu mereka belinya cash," tutupnya. (ruk/rgr)