Soerjo, sapaan akrab Fransiscus Soerjopranoto menyebut kalau nilai tukar dolar AS dalam kurun waktu enam bulan tetap bertahan seperti sekarang, pabrikan mobil terpaksa menaikkan harga jual mobilnya.
Meski belum membeberkan berapa persentase kenaikan harga mobil, Soerjo berharap tak ada protes dari konsumen terkait hal ini.
"Ya akan dianalisa persentase kenaikan vs penurunan penjualan. Mudah-mudahan pelanggan bisa mengerti apabila produsen terpaksa menaikkan harga," jelas Soerjo saat dihubungi detikOto, Kamis (26/4/2018).
Bila ditarik dalam rentang sepekan sejak Senin (23/4/2018), dolar AS memang tengah berada pada tren penguatan. Posisi tertingginya tercatat pada hari Senin di Rp 13.970.
Setelah itu, dolar AS bergerak cenderung naik turun. Pada 24 April 2018, dolar AS sempat berada di Rp 13.890, lalu naik ke Rp 13.895 dan turun ke posisi Rp 13.868 yang menjadi posisi terendah pekan ini.
Sejak itu dolar AS tak pernah melemah lagi dan cenderung menguat. (dry/ddn)
Komentar Terbanyak
Kapolri Soroti Pengawalan saat Macet: Sirine Melengking Itu Mengganggu
Kapolri Soroti Moge-Mobil Mewah Dikawal: Jangan Terobos Lampu Merah
Sering Diprotes Masyarakat, Kapolri Minta Patwal Lebih Selektif dan Tertib