"Kalau misalkan dari kita itu mobil bekas berarti itu non garansi yang pertama, itu dari kita mesti pinter-pinter deh liat kondisi mobil (sebelum beli)," ujar Marketing JP Auto Bursa, Nicolas Rendy, saat ditemui detikOto, di Bintaro.
Sebab, jika dari awal pihak diler mobil bekas tidak teliti melihat kondisi mobil yang dibeli untuk dijual lagi, tidak ada jaminan kalau mobil tersebut ada cacat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendala selanjutnya adalah kejar setoran. Artinya diler mobil bekas harus cepat-cepat menjual stok mobil yang ada.
Karena, lanjut Rendy menjelaskan, mobil bekas harganya akan terus turun, apa lagi kalau ada model baru. Berbeda dengan pasar mobil baru yang harganya tidak turun.
"Dari segi sales-nya itu harus berpacu dengan waktu, karena kan mobil (bekas) bukan naik, harganya turun, mungkin kalau dia misalkan mobil baru tuh di tahun yang sama dari Januari samapai Desember harganya sama kan, jadi harus buru-buru ngejual karena harga turun," lanjutnya.
Baca juga: Di Pedalaman Serbia Konon Ada Vampir |
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Biaya Tes Psikologi Naik, Perpanjang SIM Bakal Keluar Duit Segini