"Mobil bekas itu memang unik, ia berbeda dengan mobil baru. Memang, hari ini atau ke depannya ketika orang mau beli mobil baru tidak perlu lagi datang ke diler. Dia hanya datang pada saat pameran, dilihat, dicoba, atau dari mulut ke mulut. Belinya lewat HP," kata Manajer Senior Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih kepada wartawan di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bisa saja, lanjut Herjanto, warna mobil sama, tahun perakitannya baru, warnanya masih bagus, spesifikasinya juga, tetapi kondisinya berbeda. Misal saja pada kilometernya.
![]() |
"Spesifikasi, warna, tahun, jenis, bisa sama. Tapi kondisinya itu bisa berbeda. Misal, kilometernya bisa jadi yang satu sudah besar dan yang satu lagi masih kecil. Atau misalkan di luar sama, bersih, pas dibuka wah ternyata karet-karetnya sudah coklat. Sudah bekas kebanjiran. Berkurang lagi deh harganya," tutur Herjanto.
Tetapi, dirinya tidak menampik bahwa aplikasi online sedikit banyak mampu membantu calon konsumen dalam menentukan kendaraan yang ingin dibelinya. Tapi tetap saja, gambar dan kondisi sebenarnya untuk mobil bekas bisa sedikit berbeda. Oleh karena itu, disarankan agar tetap melihat langsung keadaan mobil yang ditaksir.
"Di aplikasi kita ada fitur inspeksi. Kita berkerja sama dengan bengkel untuk dicek dan dipaparkan kondisi sesuai dengan pengecekan bengkel itu. Tapi bukan berarti tidak melihat kendaraannya secara langsung, ya," ujar Sandy Soesilo, GM Product garasi.id (ruk/ddn)
Komentar Terbanyak
Harga BYD Atto 1 Bisa Acak-acak Pasar Agya? Ini Kata Toyota
Parkir Kendaraan di Jakarta Bakal Dibikin Mahal!
Duit Ada, Kenapa Orang Indonesia Menahan Beli Mobil?