Ini Dia 3 Mobil Desa Siap Meluncur Bulan Agustus

Ini Dia 3 Mobil Desa Siap Meluncur Bulan Agustus

Fadhly F Rachman - detikOto
Senin, 12 Feb 2018 11:04 WIB
Presiden Jokowi saat meninjau pabrik Kiat Motor pembuat kendaraan pedesaan 'Mahesa' Foto: Ray Jordan/detikcom
Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan bisa secepatnya meluncurkan secara resmi program kendaraan pedesaan. Kendaraan ini ditargetkan bisa resmi diperkenalkan pada Agustus 2018 ini.

Direktur Jendral (Dirjen) Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Harjanto, mengatakan ada tiga model kendaraan pedesaan yang dikembangkan. Ketiganya ialah Wintor dari Astra Otopart, KHS dari CV Karya Hidup Sejahtera, dan yang terbaru Mahesa dari Kiat Motor.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


WintorWintor Foto: Dadan Kuswaraharja


"Ya ancer-ancer Agustus ini. Saya akselerasi Agustus ini bisa selesai, ini baru perkiraan. Tergantung yang produksinya, tapi mereka sudah katakan kalau siap untuk Agustus, karena kan produksi itu enggak gampang. Sekaligus regulasi kita akselerasi bicara dengan Perhubungan dan lainnya untuk bisa mengaturnya. Jadi Sisi regulasi Sisi produksi bisa barengan," kata Harjanto saat berbincang di kantornya pekan lalu.

Harjanto mengungkapkan, dari ketiga model tersebut KHS sudah diproduksi dan dipasarkan. Kemudian untuk Wintor juga sudah diproduksi namun sekarang sedang melakukan pengembangan. Sedangkan untuk Mahesa masih dalam tahap pengembangan.

Nantinya, ketiga model kendaraan pedesaan itu ditargetkan bisa diluncurkan secara resmi sekaligus.

"Nanti launching nanti tiga-tiganya sekaligus. Jadi dikumpulin dulu setelah mereka siap semua baru kita launching. Nah kita bukan bicara prototype di sini, kita bicarain produksi. Jadi bukan prototype lagi, jadi ini produksi yang siap dipasarkan," ungkap Harjanto.

Bersamaan dengan itu, Harjanto mengatakan, Kemenperin juga sedang menyiapkan regulasi terhadap kendaraan pedesaan. Dalam mengatur kendaraan ini, Kemenperin bakal menggandeng pihak-pihak terkait seperti Kementerian Perhubungan.

"Termasuk nanti distribusinya dengan teman-teman yang nanti terlibat kita akan bicarakan, tapi itu kan business to business, kita nggak akan intervensi, kita hanya memfasilitasi. Nah kita memfasilitasi untuk bertemu beberapa industri supaya jadi. Jadi tinggal peran pemerintah agar regulasi yang diperlukan itu supaya masuk ke pasar enggak ada masalah mulai dari laik jalan serta perpajakannya," ujarnya.


(ara/ddn)

Hide Ads