Tapi tidak dengan Honda. Pabrikan asal Jepang itu mempercayai tenaga manusia masih dibutuhkan dalam merakit mobil-mobil buatannya.
"Kami tidak bisa mengganti sentuhan tangan manusia, penglihatan, pendengaran, dan penciuman (dalam memproduksi mobil)," kata Chief Operating Officer Honda Manufacturing Tom Shoupe dikutip motor1, Senin (29/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anda harus memiliki waktu yang tak bisa digantikan oleh peran robot," kata mantan pekerja pabrik James Erwin.
Bukan hanya Honda saja yang masih membutuhkan tenaga manusia dalam memproduksi mobil-mobilnya. Hal serupa juga dilakukan oleh Mercedes-Benz dan Toyota.
Ini berbeda dengan Tesla yang justru memilih lebih banyak menggunakan tenaga robot saat merakit mobil.
"Tenaga manusia tidak dibutuhkan khususnya pada saat proses produksi. Memang masih banyak orang yang terlibat di dalam pabrik, namun tugas mereka adalah merawat mesin hingga memperbaikinya. Namun untuk proses produksi tak ada tenaga manusia yang dibutuhkan," ungkap Bos Tesla Elon Musk. (dry/ddn)












































Komentar Terbanyak
Warga Rela Antre Panjang di SPBU Swasta, Ketimbang Isi Pertalite Was-was Brebet
Wuling Darion Meluncur di Indonesia: Ada EV dan PHEV, Harga Mulai Rp 356 Juta
Apakah Pertalite Mengandung Etanol?