Mengintip Proses Uji Tabrak Sebuah Mobil

Mengintip Proses Uji Tabrak Sebuah Mobil

Dina Rayanti - detikOto
Jumat, 05 Jan 2018 10:30 WIB
Mengintip Proses Uji Tabrak Sebuah Mobil
Foto: ANCAP
Jakarta -

[Gambas:Video 20detik]

Kecelakaan lalu lintas masih menjadi salah satu penyebab kematian. Lebih dari enam juta orang tewas setiap tahunnya, 20 persen diantaranya disebabkan oleh kecelakaan mobil. Dengan kata lain 1,25 juta orang tewas di jalan akibat kecelakaan mobil tunggal.

Itulah mengapa faktor keamanan mobil menjadi salah satu pertimbangan ketika seseorang hendak membeli mobil. Misalnya dengan melihat berapa bintang yang didapat mobil saat melakoni tes tabrak. Tapi di balik itu, belum banyak orang yang mengetahui lebih dalam lagi soal tes tabrak pada setiap mobil.

Foto: ANCAP


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut detikOto ulas soal tes tabrak yang harus dilalui oleh para pabrikan. Tes pun dilakukan di berbagai benua seperti Amerika, Eropa, dan juga Asia.

1. Tes Tabrak yang Berimbas ke Bagian Depan Mobil

Tes tabrak bagian depan ini dilakukan untuk mengetahui seberapa parah jika sebuah mobil menabrak dari sisi depan. Tes dilakukan pada kecepatan 64 km/jam dan nantinya mobil akan menabrak sebuah tembok yang sudah disediakan.

Tembok tersebut seolah dibuat untuk menyerupai kejadian nyata saat mobil menabrak mobil lain di bagian depan. Secara teknis hanya sekitar 40 persen bagian depan mobil yang terimbas kalau kecelakaan terjadi mengenai bagian depan mobil. Mobil diisi oleh boneka di bagian sopir dan juga penumpang.

Nantinya ada nilai tersendiri berupa rating bintang jika boneka yang di dalam mobil tak mengalami kerusakan cukup parah. Misalnya, boneka yang paling sedikit lecet, pastinya menyatakan kalau mobil itu aman dan bisa saja mendapatkan lima bintang.

2. Tes Tabrak Bagian Samping

Foto: ANCAP
Tes kedua yang paling krusial setelah bagian depan adalah bagian samping. Dalam tes ini, mobil bakalan mendapat tabrak dari samping yang akan menghantam pintu mobil. Tes tabrak samping ini dilakukan dalam kecepatan 50 km/jam.

Nah di dalam mobil juga sudah terdapat boneka yang ditaruh untuk melihat seberapa parah efek kecelakaan jika mobil ditabrak dari samping. Apabila pengendara maupun penumpang tak terlalu berimbas dari terjadinya kecelakaan yang menimpa bagian samping mobil maka mobil mendapatkan nilai yang paling baik.

3. Tes tabrak di bagian kepala pengendara

Foto: IIHS
Sebelum tahun 2009, tes ini bukanlah suatu kewajiban hanya digunakan sebagai nilai tambahan saja. Namun sekarang tes semacam ini mulai menjadi kewajiban di Eropa. Tes semacam ini bertujuan untuk mengetahui potensi cidera penumpang ataupun pengendara di bagian dada atau abdomen. Mobil akan ditabrak dari bagian samping dengan kecepatan 32 km/jam. Jika mobil tak dilengkapi airbag di bagian sisi-sisi jendela maka pastinya tak bakalan lolos uji tes tersebut.

4. Tes tabrak terhadap pejalan kaki

Foto: Dok. Toyota
Tak semua kejadian tabrakan terjadi antara mobil dengan mobil atau mobil dengan sebuah benda keras, melainkan juga bisa dengan pejalan kaki. Tes tabrak terhadap pejalan kaki juga merupakan salah satu tes yang krusial. Ada beberapa simulasi yang dilakukan terhadap sebuah boneka yang diletakkan di depan mobil. Pengujian dilakukan dalam kecepatan 40 km/jam.

Nantinya terlihat seberapa keras proteksi bemper mobil hingga kap mobil berbahaya untuk pejalan kaki saat ditabrak. Boneka ini terbagi menjadi tiga bagian utama saat dilakukan uji tabrak, mulai dari kaki, bagian badan, dan juga kepala.

Tak hanya empat tes utama saja yang dilakukan saat tes tabrak. Ada juga pengetesan yang dilakukan terhadap fitur-fitur canggih yang tersemat di mobil. Mulai dari ESC Testing, tes pengereman seperti AEB Testing, AEB Testing, dan juga tes keamanan mobil lewat Advance Active Safety System.
Halaman 2 dari 4
(dry/ddn)

Hide Ads