Menperin: Indonesia Tidak Ketinggalan di Industri Otomotif

Menperin: Indonesia Tidak Ketinggalan di Industri Otomotif

Ruly Kurniawan - detikOto
Rabu, 29 Nov 2017 19:10 WIB
Menperin: Indonesia Tidak Ketinggalan di Industri Otomotif
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meninjau pabrik Sokon di Serang, Banten. Foto: Ruly Kurniawan
Serang - Meskipun tengah berkembang dengan pesat, stigma terkait ketertinggalannya Indonesia di bidang industri otomotif masih sangat kental. Entah pada bidang permodelan kendaraan, teknologi, dan lain sebagainya.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menegaskan, Indonesia tidak ketinggalan dalam bidang industri otomotif khususnya standarisasi dan teknologinya. Sebab, salah satu dari tiga kekuatan Indonesia di pasar ASEAN ini telah menjadi tolok ukur bagi negara lain.

"Sekali lagi, Indonesia itu tidak ketinggalan di mana kita bersama negara lain juga sudah masuk ke dalam Industry 4.0. Dalam artian, semua (standarisasi dan teknologi industri di Indonesia khususnya bagian otomotif-Red) sejalan dengan masuk ke fase industri revolusi keempat. Jadi kita tidak tertinggal," ucap Airlangga di Serang, Banten.

Kini, produsen otomotif di Indonesia telah mampu menerapkan sistem tersebut (Industry 4.0) dalam proses produksinya. Hal tersebut, lanjut Airlanga, untuk menguatkan daya saing (kualitas dan harga) kendaraan sekaligus menjadi bukti bahwa Indonesia semakin kompetitif untuk memasuki revolusi industri keempat.

"Dengan mengadopsi Industry 4.0 pabrik dibangun dengan Flexible Manufacturing System (FMS) (dimana proses produksi kendaraan sudah menggunakan tenaga robot dan terkomputasi-Red). Jadi, bisa memproduksi berbagai macam jenis produk dengan biaya yang lebih rendah. Maka, kualitas dan harga dari kendaraan yang dirakit di sini akan sangat kompetitif," papar Airlangga.

"Dan masyarakat tidak perlu cemas dengan perkembangan Industry 4.0 karena tidak akan mengurangi lapangan pekerjaan. Seperti halnya waktu komputerisasi yang dikhawatirkan akan menggantikan manusia. Tapi kan nyatanya tidak, malah membuat kita makin produktif," lanjutnya.

Perlu diketahui, tahun ini hingga triwulan ketika pertumbuhan industri di Indonesia meningkat sampai 5,49. Dimana pertumbuhan tersebut di atas pertumbuhan ekonomi secara rata-rata. Sedangkan untuk industri otomotif, di Indonesia kontribusi pasarnya mencapai 1,25 juta (domestik) dan ekspor sebesar 250 ribu.

"Namun hal itu tentu masih bisa berubah dan berkembang, yakni dengan adanya pabrik yang langsung dipersiapkan untuk ekspor," tutup Airlangga. (rgr/ddn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads