Warih Andang Tjahjono, Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), mengatakan sebelum mobil ramah lingkungan dijual, konsumen harus mengerti dan menerima kendaraa ramah lingkungan itu dulu. Caranya, kata Warih, adalah dengan membangun electric society (masyarakt yang sudah sadar akan kendaraan elektrifikasi).
"Community development dulu. Di Jepang itu ada kayak eco town. Eco town itu diperkenalkan ke masyarakat (mengedukasi masyarakat tentang kendaraan listrik) cara ngecasnya gimana, macam-macam lah. Di Jepang semua pertanyaan ngecasnya gimana, berapa lama itu langsung dirasakan dengan praktiknya," kata Warih saat ditemui di Tokyo, Jepang belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi di bandara itu yang boleh adalah hybrid sama elektrik. Nanti orang-orang Indonesia yang datang ke bandara akan merasakan keunggulan kendaraan itu, bahwa hybrid dan elektrik itu menarik, senyap, sehingga mereka suka. Atau di kampus dulu, tempat pariwisata itu konkretnya seperti itu. Itu harus di-create agar diterima masyarakat Indonesia," ujar Warih.
Dengan cara itu, berarti konsumen di Indonesia akan teredukasi akan manfaat dan keuntungan kendaraan ramah lingkungan. Pasar pun dengan sendirinya akan tercipta sehingga mobil ramah lingkungan bisa langsung dijual. (rgr/lth)












































Komentar Terbanyak
Dipecat Gegara Ugal-ugalan, Begini Kata Sopir PO Rosalia Indah
Sopir PO Rosalia Indah Ugal-ugalan di Tol: dari Bahu Jalan Langsung Potong Kanan
Pabrikan Jepang Nggak Bisa Terus-terusan Ngotot dengan Mobil Hybrid