Smartvi merupaka mobil listrik yang menggunakan teknologi vector control. Teknologi ini diklaim PENS sebagai pertama kali dikembangkan untuk mobil listrik di Indonesia.
Pengembangan riset sejak 2004, era dan tim mendapatkan dukungan dana dari kemenristek Dikti. "Kalau ditotal semuanya sekitar 600 juta. Nanti kalau sudah produksi massal, mobil ini bisa dijual dengan harga Rp 80-90 juta," ujar Ketua Tim Riset PENS untuk mobil smartvi, Era Purwanto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, untuk izin dari pemerintah, Era mengaku pihaknya masih menunggu. "Kami sudah ajukan sejak tahun 2013, sekarang sudah sampai ke Kementerian Perindustrian, tapi entah mengapa belum keluar izinnya sampai sekarang," tuturnya.
Ke depan, mobil ini akan diberi empat motor induksi di tiap-tiap rodanya, sehingga mirip mobil 4 gardan. "Kalau sudah begitu, nanti nyetirnya bisa lebih ringan," tuturya.
Mobil ini juga sempat diuji coba oleh beberapa anggota Angkatan Laut yang sedang berkunjung ke PENS. "Halus banget bunyinya, tidak terasa kalau bawa mobil, tidak seperti mobil BBM. Kalau begini kan kita bangga , ada mobil kreasi anak bangsa. Saya berharap ke depan mobil ini kalau bisa diproduksi sebanyak mungkin," ujar Letnan Kolonel Marinir Mukhroji.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ternyata Gegara Ini Insinyur India Bikin Tikungan Flyover 90 Derajat