Dalam sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2015 oleh European Hydration Institute, para produsen mobil menemukan pengemudi yang dehidrasi atau kekurangan minum bisa lebih berbahaya di jalan. Bahkan hampir sama dengan mereka yang mengkonsumsi alkohol dengan kandungan 0,08 persen seperti dilansir Carscoops, Sabtu (30/9/2017).
Hasil tersebut menunjukan bahwa dua pertiga pengendara tak sadar gejala-gejala dehidrasi pada tubuhnya seperti kelelahan, sakit kepala, mulut kering. Semua gejala-gejala tersebut bisa menimbulkan respons lambat dari seseorang yang jika terus dibiarkan bisa berbahaya dan menyebabkan kecelakaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebenarnya bukan termasuk teknologi baru di Nissan karena sebelumnya telah diterapkan pada Nissan Juke lewat sweat-sensing technology (SOAK) di setir dan kursi bagian depan.
SOAK bisa mendeteksi jika pengendara harus minum lebih banyak. Itu terbaca dari air keringat yang berada di tangan dan juga baju yang mulai basah. Bahkan warna lapisan jok dan setir juga bisa berubah ketika pengendaranya dehidrasi menjadi kuning sementara rehidrasi menjadi warna biru.
"Berbeda dengan atlet yang bisa menjaga kadar hidrasi pada tubuhnya, orang biasa cenderung tak memperhatikan itu. Teknologi sweat-sensing yang tersemat di mobil merupakan temuan inovatif untuk mengingatkan si pengendara dari dehidrasi," jelas Konsultan medis untuk Nismo, Dr. Harj Chaggar. (dry/ddn)
Komentar Terbanyak
Dicari! 3 detikers Yang Mau Diajak Keliling Naik Helikopter!
Spesifikasi Mobil Rp 5,1 Miliar di Garasi AHY
Viral Pengguna Denza Sengaja Mundur Tabrakkan Mobil di Belakang