Menurut Service Manager Honda Megatama Kalimalang, Arif Dedy, faktor yang sangat mungkin dalam peristiwa tersebut ialah korsleting pada kelistrikan mobil.
"Bila menyampingkan faktor eksternal, yang paling mungkin dan logis sih karena ada korsleting pada kelistrikan mobil. Ini bisa disebabkan karena setelah dilakukan modifikasi, pemasangan salah satu kabel ada yang tidak benar," kata Arif saat ditemui detikOto di kawasan Kalimalang, Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arif menambahkan, perubahan yang mengikutsertakan kelistrikan mobil di antaranya pergantian pada audio, lampu, klakson, dan sebagainya.
"Misalkan, apabila klakson diganti agar suaranya besar, kelistrikannya pasti akan terganggu karena bebannya akan bertambah juga, arus listriknya semakin besar. Brio kan klaksonnya kecil, arusnya rendah, mungkin saja pengguna mengganti bagian ini agar lebih besar suaranya. Tapi, karena perubahan ini otomatis akan cepat panas nih kelistrikannya," papar Arif.
Akibat perubahan tersebut, kemungkinan akan terjadi hubungan pendek pada kabel mobil, terlebih bila kabel tersebut tidak solid lagi. Lambat laun, menurut Arif, hal tersebut dapat berdampak fatal seperti mobil terbakar.
"Untuk kasus ini, saya tidak dapat memberikan kesimpulan karena kan ini sudah ranah APM (agen pemegang merek) Honda-nya langsung, mereka juga sedang lakukan investigasi. Ini hanya kemungkinannya saja," tutup Arif. (rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Ramai Ajakan Tolak Kasih Jalan Pejabat Pakai Strobo, Pramono Bilang Begini
Pokoknya Jangan Ngebut Pakai Pajero-Fortuner di Tol kalau Mau Panjang Umur!
Potret Pegawai SPBU Shell Kini Jualan Oli hingga Kopi di Pinggir Jalan Bekasi