Tapi pengembangan mobil listrik tak boleh dilakukan terburu-buru, segala sesuatunya harus dipersiapkan dengan baik dan penuh kehati-hatian. Tanpa persiapan matang, pengembangan mobil listrik akan gagal.
Kepala BPPT, Unggul Priyanto, menyebutkan hal-hal yang perlu dipersiapkan itu misalnya kematangan teknologi, kesiapan infrastruktur, jaringan listrik, aspek komersialisasi, dan sebagainya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Unggul menjelaskan, tanpa jaringan listrik yang andal, pengisian baterai mobil listrik akan makan waktu lama.
"Kelistrikan nasional sangat diperlukan untuk mendukung infrastruktur otomotif berbahan bakar non fosil, misalnya mobil listrik," ujarnya.
Penguasaan teknologi mobil listrik saja tidak cukup. Perlu berbagai tahapan agar mobil listrik dapat diproduksi secara massal. Maka kajian komersialisasi menjadi amat penting.
"Sebagai pengalaman, BPPT telah mendalami mobil listrik. Penguasaan teknologi tidak cukup dengan riset, diperlukan aspek inovasi berupa difusi, komersialisasi, dan sertifikasi sebelum masuk industri," tukasnya.
BPPT siap mengembangkan mobil listrik, tapi harus dilakukan secara terukur. "Oleh karena itu, riset pengembangan dan kajian mobil listrik harus dilakukan sesuai dengan arahan yang disampaikan Bapak Presiden," tutupnya. (mca/lth)
Komentar Terbanyak
Indonesia Ribut BBM Etanol 3,5%, Toyota: Di Luar Negeri Sampai 85-100%
Lexus Sultan HB X Lagi Berhenti di Lampu Merah, Disalip Rombongan 'Tot-Tot Wuk-Wuk'
Strobo-Sirene Dicuekin! Pejabat Minta Lewat, Privilege Berbau Arogansi Dilawan Rakyat