Mobil ramah lingkungan memang menjadi salah satu fokus pemerintah untuk dikembangkan di masa mendatang. Mobil-mobil ramah lingkungan yang tersebut antara lain yang menghasilkan emisi rendah seperti mobil bertenaga listrik dan juga hybrid.
Tak mengembangkan keduanya bersamaan, pekan lalu Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pihaknya lebih memprioritaskan mobil hybrid dibanding dengan mobil listrik.
Meski begitu salah satu produsen yang pernah mengenalkan mobil hybridnya lewat model Civic, PT Honda Prospect Motor (HPM) masih belum ingin kembali mendatangkan mobil hybrid model lainnya.
Menurut Direktur Pemasaran dan Layanan Purnajual PT HPM, Jonfis Fandy, saat membawa Civic hybrid ke Indonesia peminatnya bisa dibilang tidak ada, sehingga pihaknya masih belum terpikir untuk mendatangkan Jazz ke Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jonfis menegaskan soal teknologi dan mesin, Honda sudah siap, tinggal menunggu aturan yang pasti saja. Ini berbeda dengan negara asal Honda di Jepang, disana mobil bertenaga hybrid cukup laris.
"Di Jepang memang sukses, karena pemerintah subsidi harganya hampir sama dengan mobil bensin biasa jadi mungkin mereka sukses. Kalau di Indonesia kita belum tahu," jelas Jonfis.
"Setelah diluncukan harus melakukan survey di mobil apa saja yang harus di apply, karena hybrid kan 2 mesin, 2 mesin ada baterainya akan mengambil tempat di dalam mobil, nah kalau mengambil tempat di dalam mobil mau ditaruh dimana gitu kan," tutup Jonfis.












































Komentar Terbanyak
Warga Rela Antre Panjang di SPBU Swasta, Ketimbang Isi Pertalite Was-was Brebet
Wuling Darion Meluncur di Indonesia: Ada EV dan PHEV, Harga Mulai Rp 356 Juta
Apakah Pertalite Mengandung Etanol?