Ramai soal Mobil Listrik, Gaikindo Temui Wapres

Ramai soal Mobil Listrik, Gaikindo Temui Wapres

Muhammad Taufiqqurahman - detikOto
Jumat, 21 Jul 2017 17:14 WIB
Foto: Hasan Al Habshy
Jakarta -
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) baru saja menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla. Bukan hanya Wapres JK saja, dalam pertemuan tersebut juga ada Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan juga Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya. Lantas apa yang dibahas?

"Kami membahas mengenai peraturan pemerintah mengenai penggunaan Euro4 untuk kendaraan mobil, dan kami sampaikan bahwa kami berterima kasih akhirnya pemerintah akan memasukin Euro4, dan sesuai dengan aturan yang dibuat akan mulai diimplementasikan di September 2018," beber Ketua Umum Gaikindo, Johannes Nangoi usai bertemu dengan Wapres JK, Jumat (21/7/2017).

"Kami menyambut gembira hal ini, tapi kami juga menyampaikan sedikit bahwa masih ada kendala-kendala kecil yang ingin kami sampaikan pada beliau supaya industri tidak terganggu," sambung Nangoi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diketahui, pemerintah memang sudah mulai meminta para produsen mobil untuk menyiapkan produk mobil yang sudah mengusung standar Euro4. Untuk mobil berbahan bakar bensin paling lambat kendaraanya harus siap pada 10 September 2018. Sementara untuk mobil bermesin diesel 4 baru berlaku 4 tahun setelahnya.

Penerapan Euro4 tersebut diharapkan bisa selesai sebelum Asian Games 2018 berlangsung.

"Jadi jadwalnya Euro4 mudah-mudahan sebelum Asian Games Euro4 sudah diberlakukan, dan tadi kesiapan dari industri sudah menyatakan kesanggupannya sehingga tinggal nanti pelaksanannya bagaimana industri dan supliernya, tier 1, tier 2 untuk menyesuaikan," kata Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto dalam kesempatan yang sama.
Bukan hanya Euro4 saja, mobil listrik juga rupanya menjadi salah satu hal yang dibahas pada pertemuan tersebut. Pembahasan mobil listrik kembali bergaung setelah Menteri ESDM, Ignasius Jonan mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan mobil listrik.

"Kemudian yang kedua, kami membahas sedikit juga mengenai mobil listrik dan juga mobil rendah emisi seperti LCEV (Low Cost Emission Vehicle)," kata Nangoi. (dry/ddn)

Hide Ads