Alasannya adalah mobil tanpa sopir bisa diatur dan mengurangi human error yang menyebabkan kecelakaan yang menjadi kontribusi terbesar pada kemacetan.
Melansir dari Business Insider, Senin (5/6/22017), para ahli otomotif justru membantah hal itu justru malah mengatakan sebaliknya, mobil tanpa sopir tak berpengaruh pada kemacetan malah bisa menjadi lebih parah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mencontohkan misalnya saja banyak perusahaan yang tertarik untuk membuat program pada mobil tanpa sopir justru malah menambah kemacetan karena mereka berlomba-lomba untuk mengetesnya di jalan.
Di Massachusetts, AS, mobil tanpa sopir tak bisa dites sembarangan. Per mil-nya dikenakan biaya 25 sen dolar.
Kemacetan juga bisa bertambah jika mobil dilengkapi dengan jok kursi nyaman laiknya tempat tidur. Membuat orang-orang semakin banyak yang ingin bepergian di jam sibuk karena tetap bisa beristirahat di mobil seperti di rumah.
Mobil tanpa sopir juga bisa semakin bisa menimbulkan kemacetan jika bekerja sama dengan Uber. Tanpa biaya sopir, Fulton khawatir biaya Uber bisa lebih murah sehingga makin banyak pengguna yang menggunakan jasanya berkontribusi terhadap kemacetan.
Fulton tak sendiri, ekonom asal Universitas Brown yang juga mempelajari soal kemacetan jalan mengatakan salah satu yang terpenting adalah struktur harga penggunaan mobil tanpa sopir.
"Mungkin mobil tanpa sopir berbeda dari segi kapasitas, tapi sejauh yang kami amati satu-satunya yang mengurangi waktu orang bepergian adalah biaya berkendara yang cukup tinggi," jelas Turner.
(dry/ddn)












































Komentar Terbanyak
Ketemu Fortuner Berstrobo Arogan di Jalan, Viralin!
Viral Bocah 9 Tahun di Makassar Dapat Hadiah Ultah Lamborghini Revuelto Rp 23 M
Perang Harga Mobil China di Indonesia: Merek Lain Dibikin Ketar-ketir