Rombongan Risers menyempatkan diri singgah ke lokasi pembuatan Kapal Phinisi, kapal layar tradisional kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan, di Tana Lemo, Kec. Bonto Bahari, Kab. Bulukumba.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kapal peninggalan leluhur orang Ara ini dibuat khusus menggunakan kayu besi yang berasal dari Kolaka, Sulawesi Tenggara.
"Perkiraan total biaya pembuatan kapal yang dipesan Serkan dari perakitan badan hingga interior kapal sekitar Rp 12 miliar, rencananya akan dijadikan kapal pesiar di kepulauan Raja Ampat," tutur Haji Ully.
![]() |
Haji Ully menyebutkan kapal layar buatannya rata-rata dipesan oleh pengusaha dari Eropa, seperti Perancis, Spanyol, Swedia dan Jerman. Biasanya setelah dibuat oleh Haji Ully dan anak buahnya, yang merupakan Orang Ara, kapal layar tersebut nantinya akan diantarkan ke negara pemesannya oleh warga Tanjung Bira, yang terkenal asal para pelaut ulung di tanah Sulawesi.
"Pernah nonton balapan Formula1 di Catalunya, pas gambarnya di-zoom ternyata kapal buatan saya di pinggir laut. Saya sangat bangga melihatnya di televisi," pungkas Ully.
![]() |
Selain itu, para risers diberi kesempatan untuk melukis miniatur kapal Phinisi di galangan kapal milik Haji Ully. Setelah dilukis para Risers diperbolehkan membawa pulang miniatur Kapal Phinisi untuk dijadikan cinderamata.
Adhi Reza, salah satu risers asal Tangerang, mengakui menyaksikan langsung pembuatan Kapal Phinisi sebagai pengalaman pertama dan tidak terlupakan.
"Berkat ikut DRE 2 di Sulawesi Selatan, ini pengalaman yang sangat berkesan, melihat kapal Phinisi dibuat "hand-made" dan luar biasa besarnya, yang selama ini cuma disaksikan di televisi," tutup Reza.
(mna/ddn)
Komentar Terbanyak
Heboh Polantas Tanya 'SIM Jakarta', Begini Cerita di Baliknya
Duh! Ojol Ancam Mau Demo Sebulan Sekali
Sertifikat Kursus Nyetir Jadi Syarat Bikin SIM, Gimana kalau Belajar Sendiri?