Hal itu disampaikan oleh Presiden Direktur PT Fin Komodo Teknologi, Ibnu Susilo. Ke-120 unit yang diproduksi setahun itu termasuk semua jenis Fin Komodo untuk mobil patroli, militer, perkebunan, pertambangan, ambulans, angkutan sawit dan beberapa kegunaan lain dengan satu platform yang sama.
"Di sini kita tiga hari itu baru keluar satu unit. Karena kapasitas kami ini setahun itu 120 unit, untuk berbagai tipe," kata Ibnu kepada detikOto di pabrik Fin Komodo di Cimahi, Jawa Barat, Selasa (7/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Semua proses perakitan Fin Komodo dilakukan di pabrik ini. Mulai dari desain, engineering, proses perakitan mesin, transmisi, rangka hingga menjadi unit utuh dikerjakan sekitar 40 karyawan.
"Untuk mesin kita rakit sendiri, semua diproduksi di sini, termasuk mesin 250 cc dan transmisinya. Kami saat ini juga sudah dibantu sekitar 40 UKM dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur untuk menyuplai komponen sekunder," kata Ibnu.
![]() |
Mobil Fin Komodo pun sudah menyerap banyak komponen lokal. Namun, masih ada beberapa komponen inti yang diimpor.
"Komponen lokalnya itu sudah 80 persen diproduksi di sini. Yang masih impor biasanya engine core, crank shaft," ujar Ibnu. (rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Pajak Mobil Indonesia Dicap Paling Tinggi Sedunia
Bayangin Aja! Pajak Toyota Avanza Rp 150 Ribu, Nggak Ada Gesek 5 Tahun Sekali
RI Digusur Malaysia, Ini Sederet Dampak Buruk Penjualan Mobil Turun Terus