Namun Direktur Administrasi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam mengatakan basis produksi otomotif yang dimaksud berdasarkan kemampuan sumber daya manusia (SDM).
"Sementara kan banyak yang bilang karena market-nya yang besar, karena upah buruh yang murah. Ke depan enggak, kita berharap (karena) skill-nya," ujarnya kepada wartawan, di Karawang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan cara tersebut kita akan isi label market dengan tenaga-tenaga yang skillful, tujuannya itu. Jadi kalau investor datang ke sini enggak susah lagi nyari orang maintenance dan lainnya," tambah Bob.
Selain itu Bob juga berharap, ke depannya ada kerja sama menyangkut sertifikasi bagi para pemagang atau peserta yang menjalani pendidikan terkait peningkatan produktivitas SDM.
"Seperti misalnya Denso di electrical dan sebagainya. Sehingga seorang pekerja yang ingin komplet, dia bisa pindah-pindah. Nah itu yang namanya cridential stagnation sertification. Jadi dia bisa bersertifikat dari kemampuan," pungkasnya. (khi/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah