Foto: Dadan Kuswaraharja |
Dari Sanggar yang sederhana, berlokasi di Desa Slangit, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, sebuah bangunan yang berusia puluhan tahun, Inu berusaha mengenalkan kesenian tari topeng ke anak muda. Panggung Inu pun tak hanya panggung lokal, sampai ke panggung internasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Dadan Kuswaraharja |
"Beliau adalah salah satu toko topeng. Jadi kami secara pribadi meneruskan apa yang sudah dilakukan oleh almarhum. Kami itu kebanyakan melestarikannya seni khsusus topeng, kan ada tari topeng, musik topeng, kerajinan topeng, ada kostum topeng," ujar Inu yang memiliki tari Topeng Panji Kelana.
Dia memperlihatkan tari topengnya itu dengan bantuan 3 gadis muda yang merupakan para muridnya. Secara enerjik ketiga gadis tadi memainkan topeng yang terbuat dari kayu jaran dengan tangan-tangan yang gemulai.
Sebagai seorang penggiat seni, Inu bercita-cita kampungnya ini bisa menjadi destinasi seni atau kampung seni.
"Dan di kampung Slangit, pengalaman sanggarnya sudah lama. Kami lagi ingin melestarikannya mengembangkannya sehingga jadi fokus atau destinasi seni. Kebetulan ada Pak Kuwu jadi kita lagi berdiskusi merencanakan ke arah sana," ujarnya.
Upaya menjadikan Desa Slangit sebagai kampung seni diawali dengan mengajak masyarakat luar agar tertarik belajar seni topeng di sanggarnya. Seperti kepada para risers yang tengah mengikuti Datsun Risers Expedition di Cirebon.
Foto: Dadan Kuswaraharja |
"Gaya Topeng Slangit adalah satu yang benar dinastinya bisa dipertanggungjawabkan, artinya silsilahnya turun temurun jadi kami sedang merencanakan topeng bukan hanya bisa dinikmati oleh kalangan di sini saja tapi depan bisa ke sini ikut workshop tari atau bikin topengnya ini salah satu yang kami rencanakan dengan pemerintah desa Slangit," ujarnya.
Upaya pelestarian seni tari topeng pun dirasanya sudah mulai berhasil. Dari semua muridnya yang berjumlah sekitar 175 orang, hampir 90 persen adalah generasi muda. "Ini sebagai bukti kami sudah berhasil melakukannya. Mereka belajar menari, musik dan rupa," ujarnya.
Kepada rombongan Datsun Risers Expedition yang mendatanginya, Inu mengajari mereka tari Tayuban, sebuah tari persahabatan yang dilakukan dengan sambil melingkari. Keceriaan pun terlihat muka para risers yang ikut menari. Alunan gamelan yang dilantukan para murid sanggar pun mengiringi dengan lantang. (ddn/lth)












































Foto: Dadan Kuswaraharja
Foto: Dadan Kuswaraharja
Foto: Dadan Kuswaraharja
Komentar Terbanyak
Mobil Rp 150 Juta Banyak Seliweran, Kata Menko Airlangga Bikin Tambah Macet
Tanggapan TransJakarta soal Emak-emak Ngamuk Nggak Dikasih Duduk
Cas Mobil Listrik Berujung Maut, 5 Orang Tewas pada Kebakaran di Jakut