Dijelaskan oleh Trainer Nissan College NMI, Sugihendi mengatakan, penggunaan transmisi Xtronic CVT ini Nissan Grand Livina membuat berkendara lebih nyaman. Selain itu, penggunaan transmisi jenis itu juga lebih efisien dibanding transmisi otomatis konvensional.
"Kalau transmisi otomatis konvensional kan pakai roda gigi, untuk CVT ini kita tidak menggunakan roda gigi. Prinsipnya mirip seperti motor-motor matik. Jadi ada dua pulley sama satu belt. Si pulley ini akan mengatur rasio transmisi. Hanya, beda alatnya, kalau motor matik pakai sistem mekanis, di mobil lebih canggih lagi karena menyajikan sistem elektronik dan hidrolik di dalamnya," kata Sugihendi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teknologi kedua pada 'jeroan' Nissan Grand Livina adalah Twin VTC atau Dual CVTC. Teknologi itu berfungsi untuk mengontrol buka-tutup katup intake dan exhaust di mesin. Penerapan Dual CVTCini diklaim membuat efisiensi lebih maksimal.
"Jadi CVTC adalah suatu sistem yang mengatur buka tutup katup supaya bahan bakar yang masuk sesuai kebutuhan. Adakalanya butuh bahan bakar full, contoh saat akselerasi maksimal. Sebaliknya, saat macet, kan enggak perlu sebanyak akselerasi full, dia akan mengatur buka-tutup katup supaya sesuai," jelas Sugihendi.
Selain itu, Nissan Grand Livina juga menggunakan double injector. Logikanya memang menggunakan double injector konsumsi bahan bakar lebih boros. Namun, Nissan membuat injektornya lebih kecil, tapi jumlahnya dua setiap silinder. Hal ini diklaim membuat pembakaran lebih sempurna.
"Double injector ini cuma Nissan yang pakai. Kenapa harus dua, lazimnya setiap satu silinder dikasih satu injektor. Di Livina kita pakai 2 supaya injektor bisa memberikan pengabutan bahan bakar lebih sempurna. Dua, tapi injektor dibuat lebih kecil. Kalau dua secara logis memang lebih boros, tapi injektornya kita perkecil, fungsinya injektor kan mengabutkan bahan bakar, kalau injektor lebih kecil, otomatis pengabutan lebih sempurna, begitu sempurna maka lebih efisien, tidak menimbulkan sisa yang terbuang. Makanya kita pakai dual injector," kata Sugihendi. (rgr/lth)
Komentar Terbanyak
Heboh Polantas Tanya 'SIM Jakarta', Begini Cerita di Baliknya
Sertifikat Kursus Nyetir Jadi Syarat Bikin SIM, Gimana kalau Belajar Sendiri?
Difatwa Haram, Truk Pembawa Sound Horeg Masuk Kategori ODOL?