Mengenal Teknologi 'Jeroan' Nissan Grand Livina

Mengenal Teknologi 'Jeroan' Nissan Grand Livina

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Senin, 05 Des 2016 10:06 WIB
Foto: dok detikOto
Bandung - Nissan memiliki MPV andalan yakni Nissan Grand Livina. Menurut Nissan Motor Indonesia (NMI), mobil ini sudah menerapkan visi Nissan Intelligent Mobility, salah satunya adalah penggunaan transmisi Xtronic CVT.

Dijelaskan oleh Trainer Nissan College NMI, Sugihendi mengatakan, penggunaan transmisi Xtronic CVT ini Nissan Grand Livina membuat berkendara lebih nyaman. Selain itu, penggunaan transmisi jenis itu juga lebih efisien dibanding transmisi otomatis konvensional.

"Kalau transmisi otomatis konvensional kan pakai roda gigi, untuk CVT ini kita tidak menggunakan roda gigi. Prinsipnya mirip seperti motor-motor matik. Jadi ada dua pulley sama satu belt. Si pulley ini akan mengatur rasio transmisi. Hanya, beda alatnya, kalau motor matik pakai sistem mekanis, di mobil lebih canggih lagi karena menyajikan sistem elektronik dan hidrolik di dalamnya," kata Sugihendi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Benefitnya adalah penumpang maupun pengemudi tidak merasakan sedikitpun entakan. Karena biasanya pada saat transmisi konvensional mengoper gigi, ada entakan atau shift shock. Benefit kedua adalah, transmisi ini lebih efisien. Buktinya kalau misalnya kita jalan konstan di 100 km/jam, RPM-nya kurang dari 2.000 rpm," lanjutnya.

Teknologi kedua pada 'jeroan' Nissan Grand Livina adalah Twin VTC atau Dual CVTC. Teknologi itu berfungsi untuk mengontrol buka-tutup katup intake dan exhaust di mesin. Penerapan Dual CVTCini diklaim membuat efisiensi lebih maksimal.

"Jadi CVTC adalah suatu sistem yang mengatur buka tutup katup supaya bahan bakar yang masuk sesuai kebutuhan. Adakalanya butuh bahan bakar full, contoh saat akselerasi maksimal. Sebaliknya, saat macet, kan enggak perlu sebanyak akselerasi full, dia akan mengatur buka-tutup katup supaya sesuai," jelas Sugihendi.

Selain itu, Nissan Grand Livina juga menggunakan double injector. Logikanya memang menggunakan double injector konsumsi bahan bakar lebih boros. Namun, Nissan membuat injektornya lebih kecil, tapi jumlahnya dua setiap silinder. Hal ini diklaim membuat pembakaran lebih sempurna.

"Double injector ini cuma Nissan yang pakai. Kenapa harus dua, lazimnya setiap satu silinder dikasih satu injektor. Di Livina kita pakai 2 supaya injektor bisa memberikan pengabutan bahan bakar lebih sempurna. Dua, tapi injektor dibuat lebih kecil. Kalau dua secara logis memang lebih boros, tapi injektornya kita perkecil, fungsinya injektor kan mengabutkan bahan bakar, kalau injektor lebih kecil, otomatis pengabutan lebih sempurna, begitu sempurna maka lebih efisien, tidak menimbulkan sisa yang terbuang. Makanya kita pakai dual injector," kata Sugihendi. (rgr/lth)

Hide Ads