Menurut sebuah studi dari Climate Action Tracker (CAT) seperti diberitakan Reuters, Minggu (25/9/2016), penjualan mobil bermesin konvensional harus dihentikan pada 2035. Laporan dari CAT yang didukung oleh tiga kelompok penelitian Eropa menyebut, pergeseran drastis ke penggunaan mobil ramah lingkungan sangat diperlukan. Sebab, bidang transportasi menyumbang sekitar 14 persen dari emisi gas rumah kaca di dunia.
"Kami menghitung bahwa penjualan mobil bensin/diesel harus berakhir sekitar 2035," kata laporan CAT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini mengejutkan bahwa (keharusan menghentikan penjualan mobil konvensional) itu begitu cepat. Itu berarti ada perubahan besar dalam industri otomotif secara keseluruhan," katanya.
Reuters menulis, target tahun 2035 terlalu cepat dari proyeksi sebagian besar produsen mobil. Toyota, misalnya, memiliki tantangan untuk menghadirkan kendaraan nol emisi dengan tujuan mengurangi emisi kendaraan sebesar 90 persen pada 2050 dari tingkat emisi di tahun 2010.
Laporan CAT fokus pada janji penggunaan mobil listrik yang dikembangkan oleh beberapa produsen otomotif. Pilihan selain mobil listrik adalah penggunaan bahan bakar hidrogen atau bahan bakar bio.
Sementara itu, penelitian mengatakan, sektor transportasi ramah lingkungan membutuhkan peralihan sejajar dengan pembangkit listrik yang bersih. Hal itu diperlukan untuk menghindari pengisian baterai mobil menggunakan sumber listrik yang dibuat dari bahan bakar fosil.
"Kendaraan listrik masih lebih mahal dibanding mobil lain. Dan proyeksi kebijakan hanya melihat pangsa pasar mobil listrik sekitar 5 persen dari total armada di Uni Eropa, China dan Amerika Serikat pada 2030," kata laporan CAT. (rgr/ddn)












































Komentar Terbanyak
Inikah Calon Mobil Nasional Indonesia yang Disebut Prabowo Bakal Ada Tiga Tahun Lagi?
Curhat Prabowo Sudah Lama Nggak Nikmati Alphard, Tiap Hari Naik Maung
Kakorlantas: Bayar Pajak Kendaraan Semudah Beli Pulsa