Risers Sempat Kunjungi Gua Tujuh yang Penuh Mitos

Datsun Risers Expedition

Risers Sempat Kunjungi Gua Tujuh yang Penuh Mitos

Khairul Imam Ghozali - detikOto
Senin, 29 Agu 2016 11:20 WIB
Foto: Hasan Al Habshy
Sigli - Perjalanan DRE (Datsun Risers Expedition) sempat mengunjungi sebuah wisata bersejarah yaitu Gua Tujuh. Banyak mitos yang beredar pada Gua tujuh ini. Di antaranya adalah cerita tujuh aulia (wali) yang menggunakan tempat ini untuk berkumpul.

"Bahkan mitosnya para aulia tersebut menggunakan gua ini sebagai tempat untuk langsung pergi ke Mekkah, tidak tahu hanya rohnya saja atau dengan jasadnya juga," ujar Salihin, pemandu lokal sekaligus warga asli Kampung Laweung, Aceh Pidie, Sigli.

Namun bukan hanya ketujuh aulia tersebut yang menggunakan tempat ini untuk melakukan semedi atau bertapa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau hati suci bisa tembus, tempat bertapa ulama-ulama di Aceh juga, Prabu Siliwangi juga pernah bertapa di sini," tutur Safriati, pemandu lokal juga warga asli Kampung Laweung, Aceh Pidie, Sigli.

Selain mitos tersebut ada pula beberapa bentuk batu di dalamnya yang juga berunsur dari mitos, misalnya seseorang yang ingin mebangun masjid.

"Awalnya cerita zaman legenda dari seseorang dari keturunan raja mau bikin masjid, setelah itu karena tidak ada air, jadi mesjid tidak selesai. Tapi terjadi beberapa rangkaian dari pembangunan tersebut," tutur Salihin.

Ada juga mitos yang menceritakan pasangan yang ingin melakukan pernikahan di dalam goa dan mendapat kutukan.

"Karena mitosnya ketika di dalam goa ada yang minta makanan tetapi tidak di kasih sama pengantin itu," ujar Safriati.

Dari mitos-mitos tersebut terbentuklah beberapa batu yang menggambarkan mitos tersebut. "Ada batu tiang penyanggah disebutnya tiang penentu arah, ada batu berbentuk beduk yang bisa juga bersuara, lalu ada batu berbentuk kasur dan berbentuk pelaminan," tutur Safriati.

Gua Tujuh ini sendiri dibuka sebagai wisata sejarah setelah konflik di Aceh selesai dan setelah perjanjian Helsinki.

Tidak tahu pasti apakah benar atau tidak mitos-mitos tersebut. Namun Safriati mengatakan, pernah ada warga Aceh yang membuktikan mitos bahwa gua tersebut bisa langsung menuju ke Mekah.

"Abdullah orang kampung Laweng, kira-kira sudah ratusan tahun lalu, dia masuk gua itu dan ketika keluar bawa kurma hijau. Di sini tidak ada kurma seperti itu," ucap Safriati kepada detikOto.

Salah satu Riser dari Jakarta, Donald Zaenal Abidin mengaku percaya dengan mitos tersebut karena memang zaman dahulu terkenal akan hal-hal semacam itu.

"Yang pasti keren banget, bangga juga bisa ngunjungin situs bersejarah di Aceh yang banyak mitos kalau dipikirin enggak sampai pakai logika. Kalau gue pribadi sih percaya-percaya aja," ujarnya kepada detikOto.

Wisata situs bersejarah ini ramai didatangi pengunjung pada bulan-bulan tertentu. Yaitu bulan Rajab, Syaban dan Ramadan.

"Karena itu kan bulan-bulan suci, jadi ramai orang datang ke sini," tambah Safriati. (rgr/ddn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads